Institut Bisnis dan Informatika Kosgoro 1957 Targetkan Jadi Universitas 2025

Kosgoro 1957
Ketua Dewan Pembina Yayasan Universitas Kosgoro 1957, HR Agung Laksono (kanan) menyerahkan buku Agung Laksono Politisi Lintas Zaman, kepada Ketua Yayasan, Rambe Kamaruzzaman disaksikan Rektor IBI-K57 Haswan Yunaz di Jakarta, Sabtu (16/11/2024). FOTO: HO-Humas IBI-K57

JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Institut Bisnis dan Informatika Kosgoro 1957 (IBI-K57) pada 2025 diharapkan sudah bisa ditingkatkan statusnya menjadi universitas.

Harapan tersebut, seperti keterangan yang diterima d Jakarta, Ahad (17/11/2024) disampaikan Ketua Dewan Pembina Yayasan Universitas Kosgoro 1957, Dr dr HR Agung Laksono.

Kemenkumham Bali

Kampus IBI-K57 berlokasi di Jalan Kahpi II, Srengseng Sawah, Kecamatan Jagakarsa, Kota Jakarta Selatan.

Ia mengatakan dengan sarana kampus yang semakin lengkap, dan kesungguhan seluruh pengurus yayasan bersama civitas akademik, harapan tersebut bisa tercapai.

IBI-K57 menempati dua lokasi kampus di Jalan Kahpi II Srengseng Sawah. Bangunan yang juga dikenal Kampus Oranye Lenteng Agung ini, bisa menampung lebih dari 2.000 mahasiswa. Selain itu, IBI Kosgoro 1957 juga memiliki lebih dari 100 dosen dan sudah meluluskan sekurang-kurangnya 40.000 mahasiswa.

Satu kampus IBI-K57 lain juga baru diresmikan di Jelambar, wilayah Jakarta Barat, untuk menambah daya tampung para mahasiswa baru.

Agung Laksono mengakui berdirinya Kampus IBI K57 yang megah ini, hasil perjuangan secara gotong royong. Kosgoro 1957 organisasi kemasyarakatan pendiri Partai Golkar ini memiliki program utama koperasi dan pendidikan.

Dengan menghasilkan generasi terdidik, Kosgoro 1957 membuktikan kontribusi nyata menyiapkan generasi cerdas untuk menyongsong Indonesia Emas 2045.

Program Doktor

Dalam acara terkait Perayaan HUT Kosgoro 1957 ke-67, anggota Wantimpres RI 2019 – 2024 ini mengingatkan bahwa sembari menunggu peningkatan status IBI K-57 jadi universitas, maka program studi doktor harus tetap dilaksanakan sesuai peraturan dari lembaga pendidikan tinggi.

BACA JUGA  Kebakaran di Setiabudi Jaksel Berhasil Dipadamkan

“Jika untuk lulus doktor, harus kuliah enam semester, jangan sampai ada yang kurang dari itu,” katanya.

Ketua Dewan Pakar Partai Golkar 2019-2024 ini pada kesempatan itu juga menyerahkan buku berjudul “Agung Laksono Politisi Lintas Zaman” kepada Ketua Yayasan Universitas Kosgoro 1957 Rambe Kamaruzzaman dan Rektor IBI-K57, Haswan Yunas.

Beberapa buku berisi kesaksian para teman dan sahabat tentang Agung Laksono, pikiran serta pandangannya terhadap kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara itu, juga dititipkan agar bisa ditempatkan di ruang perpustakaan kampus untuk bacaan para mahasiswa.

“Buku ini saya tulis untuk menjawab pertanyaan, apa resep bisa tetap eksis sampai saat ini,” katanya.

Agung Laksono diketahui tetap ada di setiap era pemerintahan, sejak masa Presiden Soeharto hingga kini. Prinsip menambah kawan dan tidak mencari musuh menjadi jalan hidupnya. “Make friends, not enemis“,
Ia menukil satu kalimat di dalam buku terbarunya, dari lebih lima buku yang sudah diterbitkan.

Sedangkan Ketua Yayasan Universitas Kosgoro 1957 Dr H. Rambe Kamaruzzaman, M.Sc, sebelumnya menyatakan, pilihan tempat perayaan HUT Kosgoro 1957 ke 67 di Kampus IBI-K57 dimaksudkan sekaligus untuk peluncuran buku “Pancasila Dan Fenomena Lintas Generasi”. Sebuah pemikiran holistik tentang komunikasi Pancasila.

BACA JUGA  Bus Angkut Peziarah Kecelakaan Beruntun

Buku setebal 346 halaman itu berisi kumpulan tulisan dari Rambe Kamaruzzaman, H Syamsul Bachri S, M.Sc, M.M, Ir Drs Anton A. Nangoy, M.B.A, Dr H Haswan Yunaz, M.Si, M.M, Dr H Sabil Rachman, M.Si, Dr Drs Adv. Ganjar Razuni, S.H., M.Si dan H. Agus Hitopa, SH, M.I.Kom.

Rektor Optimistis

Rektor IBI-K57 Dr H Haswan Yunaz, M.Si menyampaikan persaratan IBI-K57 ditingkatkan menjadi universitas sudah mendekati sempurna.

Oleh sebab itu ia optimistis Universitas Kosgoro 1957 bisa tercapai tahun depan.

Mulai Januari 2019, persyaratan 10 Program Studi (Prodi) tidak lagi diwajibkan dalam mendirikan universitas, melainkan hanya lima Prodi, yang meliputi tiga ilmu eksakta dan dua dari ilmu-ilmu sosial.

Menurut Rektor, lembaga pendidikan tinggi yang berawal dari Sekolah Tinggi Manajemen (STIMA) Kosgoro, sejak tahun 1990 telah menghasilkan sumber daya manusia yang ahli dalam manajemen, akuntansi dan komunikasi berbasis ICT (information and communication technology), memiliki kemampuan berbahasa Inggris dengan nilai TOEFL minimal 450, dan jiwa kewirausahaan (entrepreneur).

Pada tahun 2012 STIMA KOSGORO berubah nama menjadi Institut Bisnis dan Informatika Kosgoro 1957 (IBI-K57).

BACA JUGA  Pjs Bupati Buka Pemilihan Duta Genre Asahan Tahun 2024

Lembaga pendidikan ini menawarkan program studi (prodi) yang telah terakreditasi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dan menjamin kualitas pendidikan yang tinggi.

Sedangkan kampusnya sudah dilengkapi fasilitas modern seperti laboratorium komputer, perpustakaan digital, dan ruang kelas yang nyaman, mendukung proses belajar mengajar yang efektif.

Ada tiga fakultas di IBI-K57, yakni Fakuktas Ekonomi, dengan program studi (prodi), Manajemen S-2, Manajemen S-1 dan  Akuntansi S-1.

Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP), dengan prodi Administrasi Bisnis S-1, Komunikasi S-1.

Fakultas Ilmu Komputer dengan prodi: Teknik Informatika S-1; Sistem Informasi S-1.

IBI-K57 melalui Fakultas Ilmu Komputer tahun ini menyelenggarakan program studi baru Artificial Intelligence (AI) atau Kecerdasan Buatan. Diharapkan dengan semakin lengkap program studi ini akan makin menarik para calon mahasiswa. (PR/02)