KEPRI, SUDUTPANDANG.ID – Kementerian Investasi / Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi Investasi Triwulan IV dalam bentuk Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) di Provinsi Kepulauan Riau sebesar Rp. 1,061 triliun dengan 914 proyek.
Sedangkan dari Penanaman Modal Asing (PMA) terealisasi sebesar USD 273,9 juta dengan 576 proyek.
Dari realisasi investasi PMDN dan PMA pada triwulan IV tersebut, total realisasi investasi di Kepri sepanjang Januari hingga Desember tahun 2022 dalam bentuk PMDN sebesar Rp 4,817 triliun dengan 3.343 proyek dan dalam bentuk PMA mencapai USD 934 juta dengan 2.144 proyek atau jika ditotal mencapai Rp 18,220 triliun dengan 5.487 proyek.
Realisasi investasi pada triwulan IV tahun 2022 mengantarkan Kepri ikut menyumbang capaian realisasi investasi di luar Pulau Jawa melebihi angka realisasi investasi di Pulau Jawa.
“Realisasi investasi di luar Pulau Jawa itu lebih besar dibandingkan di Pulau Jawa, yakni sebesar Rp 164,2 triliun atau 52,2 persen. Angka ini turun sebesar 1,3 persen secara QoQ (quarter on quarter). Tetapi naik sebesar 28,7 persen secara year on year (yoy),” Kata Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dalam konferensi pers di kantor BKPM, Jakarta Selatan di hari yang sama.
Sedangkan secara umum, Menteri Bahlil mengumumkan realisasi investasi Indonesia pada triwulan IV 2022 mencapai Rp 314,8 triliun.
Angka tersebut naik 2,3 persen secara quarter on quarter (QoQ) dan 30,3 persen secara year on year (yoy), dan yang menggembirakan dari jumlah tersebut, sepanjang triwulan IV, penyerapan tenaga kerja mencapai angka yang baik.
“Penyerapan tenaga kerja yang dihasilkan mencapai 339.879 orang. Ini paling tinggi sepanjang sejarah Indonesia,” ujar Bahlil.
Menanggapi rilis Kementerian Investasi/BKPM tersebut, Gubernur Kepulauan Riau H. Ansar Ahmad berkomitmen akan terus memberikan diskresi kepada para investor maupun calon investor dalam hal kemudahan berinvestasi di Kepri.
Selain itu, Ia juga bertekad akan membawa Kepri mencapai realisasi investasi yang lebih tinggi di tahun 2023.
“Menimbang dampak positif yang dapat dicapai dengan realisasi investasi yang tinggi, kita akan terus memudahkan para investor dengan tetap berdasarkan pada peraturan yang berlaku. Dalam hal ini maksudnya kita tidak akan mempersulit birokrasi hingga persyaratannya” kata Gubernur Ansar.
Gubernur Ansar juga menyebut angka penyerapan tenaga kerja pada triwulan IV secara nasional yang cukup besar juga menjadikan motivasi untuk terus menggesa peningkatan realisasi investasi di Kepri. (06) mm