Jangan Pernah Lelah Berjuang Melawan Covid-19

Foto:dok.Twitter

“Apresiasi layak diberikan kepada semua komponen bangsa yang dengan cara masing-masing mengambil peran meringankan penderitaan sesama yang terpapar Covid-19.”

SUDUTPANDANG.ID – Bagi sebagian masyarakat yang sudah mulai bosan terus berada di rumah, bahkan mengaku lelah dengan kondisi di masa pandemi Covid-19. Mereka ingin bebas seperti dulu sebelum virus Corona datang melanda Indonesia.

Tentunya kondisi psikologis masyarakat seperti itu harus diedukasi, lantaran bukan hanya dirinya merasakan dampak pandemi. Semua terdampak akibat virus yang mematikan tersebut, dan itu terjadi bukan hanya di Indonesia saja.

“Gimana ya?, sebenarnya saya sudah jengah, bosan dengan situasi seperti ini, kemana-mana harus pakai masker, pengap, belum jalan disekat-sekat,  dagangan sepi pembeli, ampun deh. Tapi itu dulu, sekarang saya gak begitu lagi,” kata Syarifudin, pedagang Siomay di bilangan Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (29/8/2021).

Bapak satu anak asal Cililin, Bandung yang biasa dipanggil Mang Udin ini, mengaku harus memutar otak dalam menjajakan dagangannya. Beruntung, ia memiliki seorang putri yang bisa dibilang piawai berdagang di dunia maya.

“Alhamdulillah, dibantu anak saya yang sekarang kelas 9 di SMPn 49 Jakarta, dia pinter main apa itu IG (Instagramred) terus dia juga aktif di WA, gak malu dagang somay Bapaknya, alhamdulillah jadi order, belum lagi tertolong layanan ojek online,” ucap Udin bersyukur.

Udin pun mengaku tidak lagi menyalahkan keadaan, apalagi pemerintah yang menurutnya luar biasa membantu masyarakat.

“Iya, dapat bantuan UMKM, lumayan dapat tambahan modal, semua ada hikmahnya asal kita mau berikhtiar. Kita tidak hanya menyalahkan keadaan, pemerintah, karena semua juga terdampak. Kita syukuri saja masih diberikan kesehatan,” tutur Bapak dua orang anak ini.

BACA JUGA  OC Kaligis: Menunggu Gas Firli di Formula E

“Jadi inget saudara saya, ia bandel tidak mau divaksin, gak mau pakai masker, akhirnya kena Covid-19, tapi alhamdulillah sudah sembuh,” sambungnya.

Sebagai bentuk rasa syukurnya, setiap hari Jumat dirinya memberikan siomay kepada jamaah Masjid di tempat tinggalnya dan tetangganya yang sedang menjalani isolasi mandiri (isoman).

“Insya Allah rezeki kita tergantikan, karena beramal tidak harus menunggu kaya,” ucapnya.

Ia juga terus mengingatkan kepada teman-teman seprofesi dan saudara-saudaranya di kampung halaman agar mematuhi protokol kesehatan.

“Dulu jujur sangat tersiksa pakai masker, namun sekarang ini kalau gak pakai masker kaya ada kurang gitu. Terus jangan lupa kemana-mana pakai hand sanitizer atau cuci tangan, kalau umat Islam kan sering wudhu sebelum sholat 5 waktu,” jelas Udin.

Foto:dok.Twitter

Kisah Mang Udin dapat menjadi inspirasi untuk kita semua bahwa mengeluhkan keadaan dan menyalahkan bukanlah memecahkan persoalan. Justru dengan sikap seperti itu, pandemi tidak akan berakhir. Berbagai upaya penanganan Covid-19 akan sia-sia tanpa adanya kesadaran masyarakat.

Adanya pandemi ini kita harus terus menyatukan derap langkah untuk bersama-sama melawan virus Corona, sehingga sejalan dengan tema kemerdekaan tahun ini, “Indonesia tangguh, Indonesia tumbuh. Indonesia menjadi tangguh jika perang melawan covid-19 bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga menjadi tugas dan tanggung jawab seluruh anak bangsa.

BACA JUGA  KMP : Jangan Cuma Dibangun, Harus Juga Dibesarkan

Apresiasi layak diberikan kepada semua komponen bangsa yang dengan cara masing-masing mengambil peran meringankan penderitaan sesama yang terpapar Covid-19. Kendati demikian, jangan pernah lelah pula untuk mengingatkan mereka yang tidak mematuhi protokol kesehatan dan menolak mengikuti vaksinasi.

Mematuhi protokol kesehatan dan keikutsertaan dalam program vaksinasi sehingga tercipta kekebalan bangsa menjadi syarat menggerakkan roda perekonomian agar Indonesia tumbuh. Salam sehat, tetap semangat..!(um)

Tinggalkan Balasan