KAUR-BENGKULU, SUDUTPANDANG.ID – Karang Taruna “Maju Bersama” di Kecamatan Kaur Selatan, Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu, dengan semangat memadukan nilai-nilai keagamaan dan kemajuan teknologi menyelenggarakan acara Pesantren Kilat (Sanlat) Ramadhan 1445 Hijriah bertajuk “Menjadi Generasi Rabbani di Era Digitalisasi”.
Acara yang berlangsung di kantor desa Jembatan Dua, Kabupaten Kaur, Sabtu (29/3/2024) tidak hanya menjadi ajang silaturahmi, tapi juga sebagai wadah pengembangan bakat dan kemampuan keislaman bagi anak-anak dari PAUD/TK, SD, dan SMP.
Selain sanlat, acara ini juga dimeriahkan dengan berbagai perlombaan yang melibatkan generasi muda, seperti lomba Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ), lomba azan, dan lomba membaca ayat pendek.
Kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan semangat keagamaan sejak dini dan mengasah bakat mereka dalam bidang keislaman.
Acara ini dihadiri oleh seluruh imam masjid Desa Jembatan, BPD, Pemdes Jembatan Dua, dan tokoh lainnya, beserta masyarakat desa dan peserta anak-anak.
Pembukaan dan penutupan acara dilakukan langsung oleh Kepala Desa Jembatan Dua, Asep Rianto, yang dalam sambutannya menyatakan rasa terima kasih kepada Karang Taruna Desa Jembatan Dua atas kerja kerasnya dalam mewujudkan kegiatan ini.
“Kami selaku pemerintahan desa Jembatan Dua berharap kedepannya Karang Taruna Jembatan Dua lebih semangat lagi dalam menciptakan kegiatan-kegiatan yang baik untuk kemajuan desa. Kami, pemdes Jembatan Dua, tetap mendukung,” kata Asep Rianto.
Ketua Karang Taruna “Maju Bersama”, Zuembi, juga menyampaikan terima kasih kepada anggota karang taruna yang tetap kompak demi terselenggaranya acara ini.
“Semoga kedepan kita tetap solid, terus berkarya, dan juga terima kasih kepada Pemdes Jembatan Dua dan tokoh penting lainnya yang tetap mendukung kegiatan Karang Taruna Jembatan Dua,” katanya.
Perlombaan yang diselenggarakan juga didukung oleh para juri yang kompeten.
Tek Bahrul, sebutan keseharia Zuembi, menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah sebagai pembelajaran bagi generasi muda dalam era digital.
“Kami sangat bangga, dan ke depannya bisa ditingkatkan lagi dan ditambah jumlah perlombaannya,” katanya.
Acara ini, kata dia, menjadi bukti bahwa tradisi dan teknologi dapat berjalan beriringan, membentuk generasi yang tidak hanya cakap dalam teknologi, tapi juga kuat dalam iman dan ilmu keagamaan.
“Semoga kegiatan ini menjadi langkah awal bagi Karang Taruna Maju Bersama untuk terus berinovasi dan berkontribusi pada kemajuan Desa Jembatan Dua,” kata Zuembi. (PR/02)