BIMA, SUDUTPANDANG.ID – Seiring meningkatnya jumlah warga yang terpapar Covid-19, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima langsung mengambil langkah penanganan untuk mengurangi dampaknya.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bima M.Taufik HAK, selaku Ketua Harian Gugus Tugas Penanganan Covid-19 memimpin Rapat Koordinasi Terbatas dengan jajaran Dinas Kesehatan, BPBD, DPMD, Dikbudpora secara virtual melalui aplikasi zoom meeting Kamis (10/2) menegaskan,
“Meskipun dalam kondisi pandemi Covid-19, yang terpenting adalah bagaimana tugas tugas pelayanan dapat berjalan sebagaimana mestinya,” ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bima M. Taufik HAK.
Hal itu disampaikan Sekda selaku Ketua Harian Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bima, saat memimpin Rapat Koordinasi Terbatas dengan jajaran Dinas Kesehatan, BPBD, DPMD, Dikbudpora secara virtual melalui aplikasi zoom meeting Kamis, (10/2/2/2022).
Pada kesempatan itu, Kabid Pelayanan RSUD Bima dr. Adi Winarko menjelaskan soal terpaparnya 40 tenaga kesehatan, di antaranya 3 dokter spesialis dan 2 dokter umum.
Sekda pun menginstruksikan penutupan sementara pelayanan pada poli tertentu di rumah sakit jika ada peningkatan kasus
“Jika ada pasien Covid-19 yang dirujuk ke RSUD agar langsung dilakukan pelacakan (tracing) ke kontak erat dan keluarganya dan dilakukan isolasi untuk mencegah secara dini penyebarannya,” kata Taufik.
Sekda meminta agar BPBD segera menindak lanjuti instruksi Bupati terkait percepatan penanganan Covid-19 di Kabupaten Bima.
“Untuk diketahui, ada tiga fase peningkatan cakupan vaksinasi yaitu fase pemerintah daerah, fase kecamatan dan fase masyarakat. Penanganan di tingkat desa perlu ditingkatkan dengan menginstruksikan para kepala desa bekerjasama dengan Bhabinkamtibmas dan Babinsa untuk mengaktifkan kembali Pos isolasi terpadu desa,” papar Sekda.
DPMD berkoordinasi dengan pemerintah desa dan perangkat desa terkait penggunaan dana desa dalam penanganan Covid-19 serta melakukan pengecekan vaksin dosis 1, dosis 2 dan dosis lanjutan.
Ia juga menyampaikan agar dinas/instansi tingkat kabupaten hingga desa meningkatkan cakupan vaksinasi ASN dosis 1 dan dosis 2 maupun dosis lanjutan (booster). Kemudian mengoptimalkan kembali fungsi desa binaan OPD.
“Demikian halnya kepada jajaran Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga, saya menginstruksikan agar segera melaporkan jika muncul kasus positif Covid-19 di sekolah, karena banyak anak-anak yang harus terus dipantau untuk ditangani sehubungan dengan adanya pasien yang dirawat,” sebut Sekda dalam arahannya.
“Para kepala sekolah dan koordinator wilayah agar mengarahkan guru dalam mendorong peningkatan sosialisasi bersama Dinas Kesehatan dan instansi terkait lainnya. Hal ini penting dilakukan mengingat saat ini cakupan vaksin anak masih rendah,” pungkasnya Sekda Bima.(Teguh)