JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Kebijakan gas dan rem dinilai efektif dalam menangani pandemi covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional. Hal itu terbukti, Indonesia menjadi negara yang penanganan pandeminya terbaik se-ASEAN. Hal ini disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
“Dalam mendukung efektifitas penanganan covid 19 serta pemulihan ekonomi nasional. Pemerintah terus menjalankan kebijakan gas dan rem. Gas dan rem ini adalah kebijakan yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo dan ini terbukti di dalam penanganan ovid-19 di ASEAN kita terbukti salah satu yang bisa menangani secara lebih balance,” kata Menko Airlangga dalam CEO Networking, Selasa (16/11/2021).
Selain itu, menurutnya, testing dan tracing yang dilakukan Pemerintah masih relatif tinggi meskipun covid-19 di Indonesia sudah mulai melandai. Namun, menurutnya, kita harus tetap waspada agar tidak terjadi lonjakan kasus jelang Liburan Natal dan Tahun Baru.
“Untuk penanganan UMKM Pemerintah terus memberikan bantuan terutama penyaluran modal kerja, dan juga untuk program PEN yang telah mencapai Rp 483,91 triliun atau 65 persen dari total pagu Rp 744,77 triliun,” jelas Airlangga.
Tentunya, lanjutnya, realisasi PEN ini terus tumbuh lantaran terus didukung oleh sektor UMKM yang mempunyai resiliensi tinggi, dan pemerintah terus mendorong pembiayaan UMKM antara lain meliputi kredit usaha rakyat sebesar Rp 285 triliun.
“Pemerintah menambahkan skema KUR baik supermicro yang ini untuk ibu-ibu rumah tangga dan juga mereka yang terkena PHK, salah satunya adalah pemerintah meluncurkan program kartu pra kerja, dimana realisasinya di tahun ini sudah Rp 5,6 juta orang dengan anggaran sebesar Rp 10,7 triliun,” ujarnya.
Oleh karena itu, pemerintah terus mendorong dan melakukan reformasi struktural melalui undang-undang Cipta kerja. Ia pun berharap dengan adanya UU Cipta Kerja bisa mengembalikan investasi dan menjaga investasi agar tetap tumbuh tinggi sehingga bisa mendorong pertumbuhan di tahun mendatang.
“Tentu Pemerintah mendorong agar pertumbuhan ekonomi tahun mendatang di Tahun 2022, Pemerintah tetap memberikan program pemulihan ekonomi nasional dan tentunya ini kita jaga pemulihan ekonomi nasional ini bisa dijaga di level 5,2 persen sampai dengan 5,5 persen,” pungkasnya.(say)