KUDUS-JATENG, SUDUTPANDANG.ID – Ketua Umum PSSI, Erick Thohir menyambut antuasis peran serta Bakti Olahraga Djarum Foundation (B)DF) dan MilkLife yang fokus melakukan pembinaan dan pemassalan sepak bola putri usia dini KU 10 dan KU 12, melalui penyelenggaraan MilkLife Soccer Challenge (MLSC).
“Pencarian bakat atlet sejak usia dini menjadi pondasi utama untuk meraih prestasi terbaik di semua cabang olahraga,” katanya dalam taklimat media yang diterima di Kudus, Jawa Tengah, Kamis (30/1/2025).
Sebelumnya, pada Ahad (24/1) pada laga perdana ajang final pertandingan sepak bola pelajar putri MilkLife Soccer Challenge (MLSC) All-Stars 2025 yang digagas oleh BODF dan MilkLife mengantarkan Tim All-Stars Kudus menjadi juara setelah mengandaskan tim asal Solo, Jawa Tengah.
Dalam laga final yang digelar di Supersoccer Arena, Kudus, Jawa Tengah, pada Ahad (26/1), anak-anak asuhan Coach Yayat Hidayat membekap perlawanan Tim All-Stars Solo dengan skor 1-0.
Menurut Erick Tohir saat ini sepak bola putri Indonesia mulai menggeliat.
“Sehingga arah pengembangan untuk membangun ekosistem sepak bola putri harus mulai dari level grassroot. Atas dasar itulah pemassalan sejak usia dini menjadi kunci,” katanya menegaskan.
Ia optimistis jika seluruh pihak tekun dan saksama mencari bakat-bakat terpendam para atlet belia di ajang MLSC atau di berbagai sekolah maupun klub-klub sepak bola putri yang mulai bermunculan, secara perlahan namun pasti akan mendapatkan talenta-talenta terbaik yang bisa lebih berkembang di masa depan.
“Tak ada jalan instan di olahraga. Saya berharap MilkLife Soccer Challenge All-Stars menjadi embrio awal, sekaligus contoh yang akan diikuti banyak pihak dan sponsor dalam membangun sepak bola putri demi terus mengibarkan nama Indonesia,” katanya.
Sementara itu, President Director Djarum Foundation, Victor Rachmat Hartono menyatakan pihaknya tidak hanya berfokus pada pemassalan di level usia dini melalui penyelenggaraan MLSC dan MLSC All-Stars.
Ia menjelaskan di usia yang lebih tinggi, juga diselenggarakan Hydroplus Soccer League untuk Kelompok Umur (KU) 14, dan mendukung bergulirnya Hydroplus Pertiwi Cup bagi KU 14 dan KU 16.
“Rangkaian turnamen tersebut membuka mimpi atlet-atlet sepak bola putri untuk mengembangkan karir di masa yang akan datang. Serta diharapkan dapat menjadi cikal-bakal terbentuknya pemain-pemain terbaik yang kelak mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia,” katanya.
Ia menambahkan kesuksesan terselenggaranya turnamen yang digelar tidak lepas dari dukungan dan peran serta pihak terkait mulai dari pemerintah, asosiasi, hingga sekolah.
Dengan demikian, kata dia, diharapkan mampu memutar mata rantai ekosistem sepak bola Tanah Air secara konsisten dan berkelanjutan.
“Terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung terselenggaranya turnamen ini. Khususnya kepada PSSI, ASBWI, Kementerian Agama, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Pemerintah Kota dan Kabupaten, serta para guru dan orangtua. Membangun olahraga adalah bagian dari perjuangan untuk membangun negara dan keberhasilan meraih prestasi dunia akan semakin menyatukan bangsa,” kata Victor Rachmat Hartono.
Umumkan JSSL Singapura
Selain menyuguhkan pertandingan perebutan Juara 3 dan partai final, puncak penyelenggaraan MLSC All-Stars juga mengumumkan daftar pemain yang akan berlaga dalam Junior Soccer School dan League (JSSL) di Singapura pada 17 hingga 20 April mendatang.
Terdapat 12 pesepak bola U-12 dan 12 pesepak bola U-14 yang merupakan pemain terbaik hasil seleksi tim “talent scouting” di bawah pantauan pelatih Timo Scheunemann serta Asep Sunarya.
Head Coach Assistant MLSC, Asep Sunarya mengatakan, “line-up” tim JSSL dipilih berdasarkan kemampuan dasar dalam mengendalikan bola serta aspek atletik lainnya seperti postur tubuh, kelincahan, rasa percaya diri, kemampuan bekerja sama dalam tim, ketekunan, dan semangat pantang menyerah.
“Kami sudah memantau bakat dari adik-adik ini dari dua tahun lalu dari awal MilkLife Soccer Challenge 2023 di Kudus serta tujuh kota penyelenggaraan lainnya di tahun 2024 baik itu Seri 1 dan Seri 2,” katanya.
“Memang ada beberapa perombakan yang awalnya masuk ke dalam radar kami maupun yang di luar list. Sebab memilih 24 pemain dari total 12.778 peserta itu bukan hal mudah. Namun kami sudah memilih yang terbaik dan semoga bisa membanggakan nama Indonesia pada JSSL mendatang,” tambahnya.
Salah satu pemain U-14 yang akan bertanding di JSSL Singapura, Amanda Fitriani dari Tim All-Stars Bandung mengucap syukur atas terpilihnya masuk ke dalam skuad.
Siswi SDN 073 Pajagalan A Bandung ini mengaku sudah menggemari sepak bola sejak ia duduk di bangku kelas 3.
“Sangat senang sekali. Apalagi dua teman saya dari Tim All-Stars Bandung, Kazumi Zalfa Arrobi’ Nurlan dan Riyanti Saffana Suryani juga terpilih ke dalam skuad JSSL. Persiapan ke depannya tentu saya akan lebih giat latihan lagi agar bisa maksimal di Singapura. Saya akan terus lanjut bermain bola sampai jadi timnas, karena saya ingin membanggakan kedua orangtua,” katanya.
Hal senada disampaikan Albianca Raula juga merasa bangga bisa mewakili Indonesia pada tim U-12 JSSL.
Sedari awal mengikuti MLSC dan mengetahui adanya pemilihan pemain untuk berlaga di JSSL, ia sudah berjuang selalu meningkatkan teknik serta kualitas permainan selama bertanding.
“Senang sekali. Saya sebelum ikut MilkLife Soccer Challenge latihan terus, bangun tidur langsung latihan karena memang sudah pengen masuk list JSSL. Tadi sempat sedih karena Tim All-Stars Jakarta tidak masuk tiga besar, padahal sebenarnya mainnya sudah kompak. Terpilih di skuad JSSL itu membangkitkan mental dan membuat saya senang yang tadinya down lihat teman-teman yang menjadi juara sementara tim saya nggak,” kata Albianca. (PR/02)