JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Wacana pemerintah melakukan konversi kompor gas ke kompor listrik menuai kontra dari mayoritas masyarakat. Alasan utamanya, masyarakat khawatir pemakaian listrik akan membengkak.
Kekhawatiran masyarakat sedikitnya tergambarkan dengan proyeksi kompor yang akan dilakukan uji coba. Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, Dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian, Taufik Bawazier menyampaikan total watt pada satu kompor listrik dengan dua tungku yaitu 2.800 watt. Daya pada tungku kiri yaitu 1.000 watt dan tungku kanan 1.800 watt.
“Jadi voltage menentukan cara masak, masak air cepat. Kalau voltage kecil artinya tidak maksimal. Di bawah seribu tidak bisa? Saya kira tidak maksimal,” ujar Taufik saat rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR, Rabu (21/9/2022).
Dalam materi tersebut juga dijelaskan bahwa kompor listrik yang akan diuji coba memiliki fitur pada kompor berupa, ukuran tingkat panas dari rendah sampai tinggi yang minimal terbagi menjadi 5 tingkat atau level. Kemudian, terdapat tambahan fitur pilih fungsi, timer, child lock, on/off, menampilkan display angka besaran sesuai level daya. Sedangkan untuk masing-masing tungku diameter area memasak minimal 20 cm.
Bagi pengguna kompor listrik dengan spesifikasi tersebut, maka peralatan yang dapat digunakan yaitu steampod atau panci diameter minimal 18 cm, fry pan atau wajan diameter atas minimal 27 cm.
Sementara komponen yang ada pada kompor listrik terdapat komponen impor dan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) berupa PCB, sensor, fan, ceramic tempered glass. Untuk TKDN yaitu enameled wire, kabel power, screw, heatsink, modul KWH motor, dan utensil.(red)