JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Dalam upaya meningkatkan kinerja layanan kepelabuhanan dan kelancaran arus logistik, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Waingapu menjalin kerja sama strategis dengan PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Sub Regional III Bali-Nusa Tenggara.
Kolaborasi ini secara khusus difokuskan pada penyelenggaraan layanan pemanduan dan penundaan kapal di perairan Pelabuhan Waingapu, sebagai langkah strategis mendorong peningkatan efisiensi dan keselamatan pelayaran.
Penandatanganan kesepakatan berlangsung pada Jumat, (18/7/2025), di Ruang Rapat PT Pelindo Sub Regional Bali-Nusa Tenggara. Hadir dalam acara tersebut, Kepala KSOP Kelas IV Waingapu Fadly Afand Djafar dan Sub Regional Head PT Pelindo Regional 3, Fariz Hariyoso.
“Kerja sama ini diharapkan menjadi pemicu tumbuhnya pelayanan pelabuhan yang lebih profesional, serta memberikan kontribusi positif terhadap Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP),” ujar Fadly.
Dengan semakin padatnya aktivitas di Pelabuhan Waingapu, terutama terkait impor gula kristal mentah, optimalisasi layanan sangat dibutuhkan. Sepanjang tahun 2024, tiga kapal besar tercatat bersandar di pelabuhan ini, membawa total sekitar 71.000 ton gula mentah dari Thailand dan Brasil untuk diolah menjadi gula kristal putih oleh PT Muria Sumba Manis.
“Pelabuhan Waingapu kini menjadi titik strategis bagi kegiatan distribusi komoditas. Oleh karena itu, pelayanan pemanduan dan penundaan kapal harus mengutamakan keselamatan serta efisiensi waktu sandar,” tambah Fadly.
Kolaborasi antara KSOP dan PT Pelindo juga menjadi bagian dari program nasional dalam memperkuat konektivitas maritim dan efisiensi sistem logistik nasional, sejalan dengan target transformasi layanan pelabuhan di tahun 2025.
*Kami yakin kerja sama ini akan mempercepat arus barang dan memperkuat posisi Pelabuhan Waingapu sebagai simpul logistik utama di Indonesia Timur,” kata Fadly.
Fadly juga memastikan bahwa seluruh proses layanan kapal akan dilakukan dengan prinsip kehati-hatian dan tata kelola yang akuntabel, demi menjaga standar keselamatan pelayaran dan kelestarian lingkungan laut.(PR/04)
