SURABAYA, SUDUTPANDANG.ID – Laskar Ganjar – Puan Provinsi Jawa Timur (Jatim) menggelar Rapat Kerja Daerah (Rakerda) di Gedung Internatio, Surabaya, Sabtu (5/2/22).
Rakerda yang diikuti 38 DPC se-Jatim dihelat di gedung Internatio Surabaya yang merupakan tempat pertempuran 10 November 1945 melawan Inggris, Belanda dan sekutunya ditandai tewasnya Jenderal Mallaby.
“Hari ini secara kebetulan tanggal 5 Februari hari kelahiran Ibu Fatmawati Soekarno, Ibu kandung Hj. Megawati Sukarno Putri yang lahir 99 tahun yang lalu, dan Jawa Timur, tempat lahir Bung Karno,” ujar Ketua Laskar Ganjar – Puan (LGP) Jatim, Saleh Ismail Mukadar, dalam keterangannya kepada wartawan, Sabtu (6/2/2022).
Saleh menjelaskan, hal ini bertujuan agar politik bisa adem dan kalau bisa bersatu untuk memenangkan Pilpres 2024. Pihaknya sangat optimis untuk mengusung Ganjar dan Puan untuk maju dalam pesta demokrasi 2024 mendatang.
“Jadi mungkin langkah awal kita adalah menaikkan kredibilitas Ganjar – Puan agar mendapatkan kepercayaan dari partai, jika sudah mencapai 20% kenapa tidak,” tandas Ismail usai Rakerda.
Mantan Manager Persibaya U-15 ini mengatakan, hal ini menjadi sebuah terobosan baru. Keduanya adalah sosok figur yang bakal memikirkan masa depan bangsa dan negara Indonesia menjadi lebih maju.
“Jadi maksud kami di sini adalah untuk pertama kekuatan politik, yang kedua meningkatkan elektabilitas dari pada Ganjar dan Puan,” katanya.
Pihaknya berharap bahwa Rakerda ini merupakan tanggung jawab bersama. Untuk itu, pihaknya mengajak semua yang memiliki padangan yang sama pengusung Ganjar-Puan dapat mensukseskannya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Dewan Pembina LGP, H. Mochtar Mohamad meminta semua kader harus memenangkan pasangan Ganjar-Puan di Jatim.

“Kalau kader idiologis dan biologis Bung Karno kalah di Jatim, maka kita yang ada di ruangan ini “berdosa” kepada Bung Karno sebagai putra Jatim dan pendiri Partai Nasional Indonesia yang sekarang jadi PDI Perjuangan yang mengusung kadernya Mas Ganjar dan Mbak Puan,” ucapnya.
Tak lupa, M2, sapaan akrab Mochtar Mohamad meminta ke para peserta Rakerda untuk membacakan Surat Fatihah kepada mediang Bung Karno, Bung Tomo dan KH. Hasyim Asy’ari, pendiri NU.
“Sebelum perlawanan rakyat tanggal 10 November 1945 kepada imprealisme Inggris, Belanda dan sekutunya. Fatwa NU dikeluarkan tanggal 22 Oktober 1945, yakni Resolusi Jihad mempertahankan NKRI dan saat ini dijadikan hari Santri Nasional,” terangnya.
Resmikan Gedung Sekretariat
Kemeriahan Rakerda semakin terasa dengan adanya bendera, baliho, billboard dan ditambah semangat peserta Rakerda se-Jatim yang luar biasa.

DPP juga meresmikan Gedung Sekretariat DPD Laskar Ganjar-Puan Jatim di Gedung Internatio, yang ditandai dengan pemotongan tumpeng dan santunan kepada 99 yatim piatu.
Hadir juga dalam acara, Ketua Umum DPP LGP Timur Kiemas, Sekjen Nawang Andi Kusumah, Panglima Ustadz Salim, jajaran DPP dan DPD Maluku, Sumut, Aceh dan Jabar beserta para Ketua DPC.(red)