JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Universitas Mercu Buana (UMB) menorehkan prestasi terbaiknya karena meloloskan sebanyak 22 proposal penelitian dari Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah III sehingga meraih Hibah Penelitian Kemdikbudristek Tahun Anggaran 2022 terbanyak.
“Sungguh prestasi yang luar biasa untuk Universitas Mercu Buana meloloskan proposal Hibah Penelitian Kemendikbudristek termasuk salah satu yang terbanyak pada LLDIKTI Wilayah III Tahun 2022, yaitu sebanyak 22 proposal baru,” kata Direktur Akademik dan Kemahasiswaan UMB, Rizki Briandana, M.Comn, Ph.D dalam keterangan di Jakarta, Kamis (4/8/2022).
Ia menyampaikan itu saat memberikan laporan pada acara penandatanganan kontrak Hibah Penelitian Kemendibudristek 2022 di Gedung Rektorat UMB, yang dihadiri Plt. Rektor UMB, Dr Harwikarya, MT, Kepala Biro Penelitian, Pengabdian Masyarakat dan Publikasi, Dr Sawarni Hasibuan, MT serta para dosen penerima hibah penelitian.
Biro Penelitian, Pengabdian Masyarakat dan Publikasi (Biro PPMP) Universitas Mercu Buana mengadakan penandatanganan Kontrak Turunan Hibah Penelitian Kemdikbudristek Tahun Anggaran 2022 dengan para dosen peneliti yang proposalnya dinyatakan lolos.
Rizki mengingatkan kepada para dosen penerima hibah untuk progress target output-nya yang sesuai dengan apa yang ditulis pada proposal.
“Karena hal itu, termasuk penandatanganan kontrak turunan, ini merupakan tanggung jawab dari UMB untuk mengawal keberhasilan penelitian pelaksanaan penelitian bagian dari monev (monitoring and evaluation), yang sebenarnya diwajibkan bagi perguruan tinggi untuk melakukan monev terhadap penelitian yang dilakukan oleh bapak ibu dosen sekalian,” kata Rizki Briandana.
Sementara itu Sawarni Hasibuan menambahkan, di samping 22 proposal baru, terdapat juga 5 proposal lanjutan.
Dengan demikian maka total 27 proposal yang dibiayai dari Kemendikbudristek di Tahun 2022.
Ia merinci empat skema yang berhasil dimenangkan, mulai dari Penelitian Disertasi Doktor (PDD), Penelitian Tesis Magister (PTM), Penelitian Dasar dan Terapan Kompetitif Nasional, serta Penelitian Dasar dan Unggulan Perguruan Tinggi.
Sebagai perguruan tinggi (PT) yang berada pada Kluster Utama, diakuinya tingkat persaingan memang lebih ketat, karena skema yang ditawarkan tidak ada lagi bagi dosen pemula.
Perwakilan dosen yang melakukan penandatanganan kontrak hibah tersebut antara lain Dr Lenny Christina Nawangsari dengan skema Penelitian Disertasi Doktor, Dr Setiyo Budiyanto dengan skema Penelitian Tesis Magister, Dr Puji Rahayu dengan skema Penelitian Dasar Unggulan Perguruan Tinggi, dan Dr Darwin Sebayang dengan skema Penelitian Terapan Unggulan Perguruan Tinggi. (Red./Um)