Jakarta, Sudut pandang.id – Harapan Indonesia untuk meraih gelar di ajang Amman Men’s World Tennis Championship Seri VI M-25 harus pupus.
Ganda putra tuan rumah, Lucky Candra Kurniawan/Tegar Abdi Satrio Wibowo, takluk di final dari pasangan Inggris-Jepang, Max Basing/Koki Matsuda, Sabtu (6/9/2025) di kawasan ITDC Nusa Dua, Bali.
Pasangan muda Indonesia itu menyerah dalam dua set langsung dengan skor 2-6, 2-6. Pertandingan hanya berlangsung 45 menit, memperlihatkan dominasi penuh Basing/Matsuda sejak awal laga.
Kekalahan ini menutup peluang Lucky/Tegar untuk membawa pulang gelar juara pada turnamen internasional yang menjadi bagian dari kalender Federasi Tenis Internasional (ITF).
Mengawali set pertama, Lucky/Tegar sempat mencoba bermain agresif dengan memanfaatkan momentum servis awal.
Namun, upaya tersebut hanya bertahan hingga game keempat. Selepas itu, kendali pertandingan sepenuhnya diambil alih pasangan lawan.
Serangan keras Basing dari area baseline dipadu dengan permainan depan net Matsuda terbukti terlalu sulit ditandingi.
Pasangan Inggris-Jepang ini menutup set pertama dengan kemenangan 6-2 hanya dalam 27 menit.
Memasuki set kedua, Lucky/Tegar mencoba mengubah pola permainan dengan lebih banyak menekan lewat variasi pukulan.
Sayangnya, strategi tersebut belum cukup untuk mematahkan dominasi lawan. Basing/Matsuda tetap tampil solid dan kembali menang 6-2.
“Sejak awal kami mencoba bermain dengan tempo tinggi dan meminimalkan kesalahan sendiri agar lawan tidak bisa mengeluarkan permainan terbaiknya,” ujar Basing seusai laga.
Matsuda menambahkan, performa Lucky/Tegar kali ini berbeda dibandingkan penampilan impresif mereka sebelumnya, khususnya saat menyingkirkan unggulan pertama dari India di semifinal.
Kemenangan ini menambah daftar prestasi Basing yang sebelumnya juga sukses meraih gelar tunggal di seri pertama UTR dan M-15.
Sebagai juara, Basing/Matsuda berhak atas hadiah uang sebesar 1.782 dolar AS dan tambahan 25 poin peringkat.
Sementara Lucky/Tegar harus puas di posisi runner-up dengan hadiah 1.023 dolar AS serta trofi penghargaan.
Nasib serupa juga dialami tunggal putra Indonesia, Muhamad Rifqi Fitriadi. Harapannya untuk melaju ke partai puncak kandas setelah dikalahkan unggulan kedua asal Inggris, Max Basing, dengan skor telak 0-6, 3-6 di babak semifinal.
Pertandingan yang berlangsung selama 1 jam 23 menit itu memperlihatkan dominasi Basing sejak awal.
Bermain dengan tempo cepat dan agresif, Basing terus menekan dengan kombinasi forehand dan backhand yang akurat.
Rifqi kesulitan keluar dari tekanan, sehingga bola-bola pengembaliannya kerap menjadi sasaran empuk bagi lawan.
Dengan hasil ini, Basing memastikan tempat di final tunggal putra dan akan berhadapan dengan unggulan pertama Yanki Erel dari Turki.
Erel melaju setelah menyingkirkan Koki Matsuda lewat pertarungan sengit tiga set dengan skor 3-6, 6-1, 6-2.
Final Ganda Putra Seri VI M-25 (Sabtu, 6 September 2025):
Max Basing (Inggris)/Koki Matsuda (Jepang) mengalahkan Lucky Candra Kurniawan/Tegar Abdi Satrio Wibowo (Indonesia) 6-2, 6-2 (45 menit).
Semifinal Tunggal Putra Seri VI M-25 (Sabtu, 6 September 2025):
Max Basing (Inggris) mengalahkan Muhamad Rifqi Fitriadi (Indonesia) 6-0, 6-3.
Yanki Erel (Turki) mengalahkan Koki Matsuda (Jepang) 3-6, 6-1, 6-2.
Meski gagal meraih gelar, penampilan Lucky/Tegar dan Rifqi mendapat apresiasi publik tenis nasional.
Keberhasilan menembus babak akhir di level M-25 menjadi bukti perkembangan tenis Indonesia, terutama di sektor ganda putra.
Lucky/Tegar tercatat tampil konsisten sepanjang turnamen, termasuk kemenangan mengejutkan atas unggulan pertama dari India.
Sementara Rifqi, meski tersingkir, tetap menunjukkan daya juang di hadapan lawan yang lebih berpengalaman.
Pengamat tenis menilai pengalaman bertanding di level internasional seperti ini sangat penting bagi para atlet Indonesia.
Selain menambah jam terbang, kesempatan menghadapi petenis Eropa dan Asia lainnya bisa menjadi modal untuk meningkatkan kualitas permainan.
Dengan kalender turnamen internasional yang masih panjang hingga akhir tahun, publik berharap Lucky/Tegar maupun Rifqi dapat terus memperbaiki penampilan.
Target jangka panjang tetap diarahkan pada peningkatan peringkat dunia agar bisa bersaing di ajang-ajang bergengsi berikutnya.