Manfaatkan Lahan Sekolah, SMPN 4 Pasuruan Galakkan Program “Kepang Kuda”

Kepang Kuda
Dalam upaya membangun kesadaran lingkungan sekaligus memanfaatkan lahan sekolah secara produktif, pelajar SMPN 4 Pasuruan, Jawa Timur melaksanakan Program Kebun Pangan, Kelompok Usaha Sadar Lingkungan (Kepang Kuda), Ahad (17/11/2024). FOTO: HO-SMPN 4 Pasuruan

PASURUAN – JATIM, SUDUTPANDANG.ID – Dalam upaya membangun kesadaran lingkungan sekaligus memanfaatkan lahan sekolah secara produktif, SMPN 4 Pasuruan, Jawa Timur melaksanakan Program Kebun Pangan, Kelompok Usaha Sadar Lingkungan (Kepang Kuda).

Dalam keterangan yang diterima di Pasuruan, Ahad (17/11/2024) disebutkan kegiatan ini melibatkan seluruh siswa kelas 7, 8, dan 9, di bawah koordinasi M. Subakti, S.Sos, selaku penanggung jawab program, bersama duta lingkungan dan kader Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH).

Kemenkumham Bali

Program Kepang Kuda bertujuan untuk mengintegrasikan kegiatan bercocok tanam dengan pengembangan usaha berbasis lingkungan.

Dalam kegiatan ini, siswa tidak hanya diajak bercocok tanam di kebun sekolah, tetapi juga diberikan wawasan tentang pengelolaan hasil panen menjadi produk bernilai ekonomis.

Pada hari pelaksanaan, para siswa dibagi ke dalam kelompok yang bertugas di area kebun yang telah ditentukan. Setiap kelompok bertanggung jawab untuk menanam berbagai jenis tanaman pangan, seperti sayuran, buah-buahan, dan tanaman rempah.

BACA JUGA  Ganjar Pranowo: Menyelesaikan Problem Kemiskinan Terbaik Adalah Dengan Pendidikan

Pembina turut memberikan arahan teknis kepada teman-teman mereka, mulai dari proses penanaman hingga pemeliharaan tanaman.

Kepala SMPN 4 Pasuruan, Makhrus Siddiq, S.Psi., M.Pd.I. menyampaikan bahwa program ini adalah salah satu langkah strategis sekolah untuk menghubungkan pendidikan lingkungan dengan pengembangan keterampilan hidup.

“Melalui Kepang Kuda, siswa belajar untuk mencintai lingkungan, memahami pentingnya kemandirian pangan, dan mengembangkan jiwa kewirausahaan. Program ini juga sejalan dengan visi sekolah dalam mendukung Merdeka Belajar,” katanya.

Selain kegiatan bercocok tanam, Program Kepang Kuda juga disinergikan dengan kegiatan ekstrakurikuler. Ekstrakurikuler lingkungan hidup berperan dalam memberikan pelatihan kepada siswa mengenai pengolahan hasil panen, seperti membuat produk olahan pangan sehat atau barang kreatif berbasis limbah organik.

BACA JUGA  Kementerian ATR/BPN dan MA Sepakat Perkuat Kapasitas Hakim

Ia menjelaskan bahwa sinergi dengan ekstrakurikuler merupakan upaya untuk memperluas dampak program.

“Kami ingin program ini tidak hanya berhenti pada penanaman, tetapi berlanjut hingga tahap pengolahan hasil. Dengan demikian, siswa tidak hanya belajar tentang lingkungan, tetapi juga tentang manajemen usaha kecil,” katanya.

Salah satu kader PLH, Kafi, siswa kelas 9, mengaku bangga bisa berkontribusi dalam program ini.

“Senang sekali kami bisa belajar menanam dan merawat tanaman. Ke depan, kami juga akan belajar cara membuat produk dari hasil panen. Ini pengalaman yang sangat berharga,” katanya.

Kegiatan ini juga didukung oleh guru pembina ekstrakurikuler yang memberikan pembimbingan tentang pengemasan hasil panen dan cara memasarkannya. Selain itu, hasil panen dari kebun sekolah diperjualbelikan.

BACA JUGA  Cerita Warga Wonogiri Takut Anaknya Masuk Sekolah Khilafatul Muslimin

Dengan Program Kepang Kuda, SMPN 4 Pasuruan tidak hanya menciptakan generasi yang peduli lingkungan, tetapi juga generasi yang memiliki keterampilan praktis untuk mendukung kemandirian dan keberlanjutan.

Program ini diharapkan menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain untuk mengembangkan kegiatan serupa.(ACZ/02)