Opini  

Menjelang Pilgub DKI 2024

Catatan Hukum Putusan Majelis Etik MKMK O.C Kaligis. Pilgub DKI. Otto Cornelis Kaligis HAM
Prof. O.C. Kaligis (Dok.Pribadi)

Oleh Prof. Otto Cornelis Kaligis

1. Menjelang Pilgub DKI Jakarta, berdasarkan data media, elektabilitas Anies Baswedan ada di tempat tertinggi. Saingan terdekatnya adalah Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, yang dikalahkan Anies Baswedan di Pilgub sebelumnya.

Kemenkumham Bali

2. Gaya pra kampanye Anies yang pandai membius, menyebabkan rakyat DKI Jakarta lupa akan manisnya tutur kata Anies, menjanjikan rumah DP 0 persen, yang gagal, Janji mengatasi banjir pun gagal, karena banjir tetap saja merupakan langganan Jakarta, apalagi mensejahterakan rakyat DKI.

3. Teori banjir Anies, air jatuh dari langit dan dengan sendirinya masuk tanah, penyebab teratasinya banjir, ditelan mentah-mentah oleh rakyat kecil, sebagai pemaaf banjirnya Jakarta.

4. Sebagai gantinya dibangun Jakarta International Stadium (JIS), lapangan sepak bola yang dipuja puji Anies, ternyata kejuaraan sepak bola AFF U-19 dilangsungkan di stadion sepak bola Gelora Bung Tomo dan Stadion 10 November Surabaya.

5. Mengapa bukan di JIS, yang adalah proyek mercusuar yang pernah dibangga-banggakan Anies Baswedan?

6. Bukankah karena FIFA setelah melakukan peninjauan, menetapkan JIS tidak layak untuk pertandingan sepak bola bertaraf international?.

BACA JUGA  Sistem PBB Perlu Mengikutsertakan Taiwan

7. Bahkan anggaran negara yang dikeluarkan JIS karena tidak memenuhi standard FIFA baik dari segi lapangan (rumput lapangan) maupun dari segi prasarana antara lain karena lapangan parkir harus di-upgrade, membuktikan pemborosan uang negara, menyimpang jauh dari janji rumah DP 0 persen, bagi rakyat miskin DKI.

8. Gara-gara pemborosan uang negara, menyimpang dari janji kampanye Anies, Anies akhirnya gagal menyediakan rumah DP 0 persen.

9. Lalu siapa yang diuntungkan?

10. Jelas pemborong/kontraktor pembangunan JIS apalagi penambahan sarana parkir menambah pengeluaran uang negara untuk keuntungan kontraktor.

11. Yang diuntungkan juga adalah kontraktor sirkuit Balap mobil Formula E, yang membengkak biayanya, akibat perpindahan sirkuit dari Monas ke Ancol.

12. Khusus mengenai proyek mercusuar Formula E. Untuk penyelidikan kasus korupsi yang dipetieskan KPK, Anies Baswedan pernah didengar keterangannya di KPK selama kurang lebih 11 jam.

13. Mungkin turut diperiksa perantara Formula E yaitu Jak Pro, bukti bukti perjanjian pokok, perjanjian addendum karena pindah ke sirkuit Ancol dan lain-lain.

BACA JUGA  Urgensi Menggenjot Gerakan Literasi: Refleksi Hari Literasi Internasional 9-10 September 2024

14. Mengenai Maintenance Fee dan banyak kewajiban-kewajiban lainnya, termasuk biaya hasil studi banding ke luar negeri, dimana menurut informasi, penyelenggaraan Formula E di luar negeri, biayanya jauh lebih murah, dibandingkan dengan Indonesia, Formula E yang memakai uang negara, bukan uang Anies Baswedan pribadi, semua itu seharusnya adalah pemborosan uang negara, yang sama sekali di luar janji kampanye Pilgub Anies Baswedan.

15. Di kampanye Pilgub mendatang, di era pra Pilgub, Anies Baswedan, yang mahir menguasai massa, berhasil melalui media, khususnya media yang cukup terkenal, menempatkan dirinya sebagai cagub dengan elektabilitas tertinggi.

16. Dapat dipahami tingginya elektabilitas Anies Baswedan, karena pandai berorasi mengumbar janji-janji kampanye Pilgub yang membius, sehingga kembali calon pemilih, lupa akan kebohongan janji-janji Pilgub Anies Baswedan di masa lalu.

17. Saat kampanye Pilpres Anies pernah berjanji akan membatalkan perpindahan ibu kota ke IKN, sekalipun perpindahan itu terlaksana karena adanya undang undang yang mendasari perpindahan itu.

BACA JUGA  Distorsi Operasi Politik Berkedok Hukum

18. Bayangkan bila Anies Baswedan berhasil memenangkan Pilpres. Akan banyak proyek mercusuar, pemborosan uang negara yang terjadi.

19. Kembali janji memakmurkan bangsa Indonesia, dari kemiskinan, mungkin kembali tidak terlaksana, sebagaimana janji Pilgub Anies di masa lampau.

20. Tulisan ini kembali kami sajikan ke umum, khususnya rakyat DKI Jakarta, sekadar mengingatkan bahwa di masa kampanye mendatang, kembali Anies Baswedan yang mahir berorator, membius rakyat DKI untuk memenangkan Pilgub DKI.

*Penulis adalah praktisi hukum senior