JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Politisi senior PDIP Hendrawan Supratikno memberikan sindiran menohok atas hengkangnya kader PDIP.
Usai Maruarar Sirait atau Ara meninggalkan PDI Perjuangan (PDIP) diikuti oleh loyalisnya. Terbaru, Ketua Umum Pemuda Katolik (PK) Stefanus Gusma mengikuti jejak Ara pamit dari PDIP sekaligus mundur dari pengurus Badiklatpus PDIP.
Hendrawan Supratikno berbicara soal kader yang berorientasi pada untung dan rugi dalam kiprahnya di partai.
Hendrawan menganggap wajar ada kader yang keluar masuk partai. Dia mengatakan hal itu tak mempengaruhi kinerja partai.
Dia lalu menyoroti adanya kader yang rajin berhitung untung-rugi masuk partai. Menurutnya, kader seperti itu akan berpindah ketika ada peluang yang lebih menguntungkan.
“Harus diakui, ada kader yang rajin berhitung untung rugi atas keterlibatannya di partai. Begitu ada peluang yang lebih prospektif, insting investasi politiknya berubah,” ucap Hendrawan, dikutip Senin (29/1).
Menurutnya, fenomena itu menjadi semakin menarik ketika itu terjadi pada perhelatan pemilu. Karena, kata dia, terlihat maksud dan tujuan pihak tersebut.
“Lebih seru lagi bila itu dilakukan pada momentum yang secara politis menohok. Dalam kondisi ini, kita tahu, bahwa putusan politik tersebut sarat dengan kepentingan yang pragmatis sifatnya,” ucapnya.
Hendrawan pun meyakini Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri tidak akan gusar dengan fenomena tersebut yang belakangan terjadi di PDIP. Menurutnya, itu semua hanya sekadar iming-iming sesaat.
“Sama sekali tidak. Kami melihat dalam perspektif konsistensi perjuangan lintas waktu, bukan insting dan iming-iming sesaat,” ujar dia. (05)