LOMBOK TENGAH, SUDUTPANDANG.ID – Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyebut tidak ada program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp2 triliun dalam bentuk bantuan seorang mendapatkan tiga ternak sapi di Nusa Tenggara Barat (NTB) sebagaimana yang digaungkan Koperasi Serba Usaha (KSU) Rinjani kepada masyarakat.
“Yang ada hanyalah bantuan hibah untuk Pedagang Kaki Lima (PKL) dengan jumlah bantuan satu juta rupiah per PKL. Program Pemulihan Ekonomi Nasional setahu saya tidak ada program yang itu. Yang kita lanjutkan hari ini yaitu hibah untuk PKL dan itu jumlahnya hanya satu juta,” kata Teten Masduki saat mengunjungi Lombok Tengah, Rabu (26/1).
Teten menjelaskan, bantuan pembiayaan di sektor peternakan itu bisa melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang bisa diakses oleh siapa saja. Tidak harus melalui koperasi atau pihak lain.
“Jika nilai pinjamannya Rp100 juta, bisa diakses tanpa agunan. KUR itu untuk semua jenis usaha,” terangnya.
Teten menyebut, saat ini pihaknya sedang berupaya meningkatkan pengawasam terhadap koperasi di Indonesia. Dimana saat ini ada delapan koperasi gagal bayar dan sedang ditangani oleh Satgas Penanganan Koperasi Bermasalah yang melibatkan Polri, Kejaksaan Agung, PPATK, OJK dan Kementerian Koperasi.
Meski demikian, Menteri Teten tak menyebutkan dengan detail koperasi mana saja yang sedang ditangani oleh Satgas tersebut.
“Jadi perlu ada edukasi ke masyarakat. Jangan sampai masyarakat dirugikan oleh investasi yang kurang tepat,” ujarnya.
Seperti diketahui, KSU Rinjani telah merekrut lebih dari 21 ribu anggotanya dengan janji bahwa akan ada program PEN berupa bantuan ternak sapi sebanyak tiga ekor dengan nilai Rp100 juta untuk masing-masing peternak.
Lantaran banyak masyarakat yang resah dengan hal tersebut, Pemprov NTB telah menempuh jalur hukum dengan melaporkan para pengurus KSU Rinjani ke Polda NTB atas dugaan penipuan, pencemaran nama baik dan perbuatan tidak menyenangkan.(Teguh)