SUKABUMI, JABAR, SUDUTPANDANG.ID – Masyarakat Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat diimbau Badan Penanggulangan Bencana Daerah BPBD) untuk melakukan langkah hemat guna meminimalisasi dampak El Nino seperti kekeringan dan sulitnya mendapatkan air bersih.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sukabumi, Wawan Godawan Saputra di Sukabumi, Jumat, (21/7/2023) menyatakan pihaknya juga mengimbau masyarakat untuk memanfaatkan hujan yang masih turun melalui gerakan memanen air hujan dan menyiapkan tempat penampungan air cadangan yang nantinya air tersebut dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan saat puncak El Nino..
“Fenomena El Nino ini berpengaruh pada kondisi cuaca dimana curah hujan yang turun akan menurun drastis, bahkan sampai tidak ada hujan. Sehingga masyarakat harus melakukan antisipasi sejak dini,” katanya.
Ia menjelaskan berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bahwa puncak El Nino akan terjadi pada Agustus hingga September 2023. Karena itu, untuk menghadapi puncak kekeringan harus dilakukan berbagai persiapan.
Selain hemat air dan menampung air hujan, kata dia, ada baiknya masyarakat membangun sumur atau memperbaiki sumber air rumah tangga. Kemudian merawat sumber air di lingkungan masing-masing.
Di sisi lain, BPBD juga telah melakukan pemetaan wilayah rawan kekeringan dan permasalahan air bersih, dimana dari 47 kecamatan di Kabupaten Sukabumi mayoritas rawan kekeringan dan kekurangan air bersih, terutama di wilayah selatan yang selalu kekurangan air bersih setiap musim kemarau.
Padahal, untuk mendapatkan air bersih harus mencarinya di daerah lain yang jaraknya cukup jauh atau bagi yang memiliki uang lebih biasanya membelinya.
Pihaknya telah berkoordinasi dengan berbagai instansi terkait untuk mengatasi dampak El Nino, karena dampaknya tidak hanya terbatas pada sulitnya mendapatkan air bersih, tetapi juga berdampak pada pasokan pangan akibat gagal panen, apalagi lahan pertanian di Kabupaten Sukabumi mayoritas merupakan sawah tadah hujan.
“Antisipasi sejak dini harus dilakukan agar dampak El Nino bisa diminimalisir dan kita juga berharap tidak terjadi kekeringan yang berkepanjangan,” tambahnya.
Antisipasi lain dalam menghadapi El Nino, kata dia, adalah mencegah terjadinya kebakaran hutan karena di kabupaten terbesar kedua di Pulau Jawa dan Bali ini terdapat beberapa daerah rawan kebakaran hutan.
Oleh karena itu, warga juga diingatkan untuk tidak melakukan kegiatan yang berpotensi menimbulkan kebakaran hutan yang dampaknya dapat merembet ke pemukiman, kata Wawan Godawan Saputra. (02/Ant)