Naik Peringkat, Indonesia Masuk 10 Besar Penyumbang Produk Manufaktur Global

JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Indonesia kini masuk dalam 10 besar penyumbang produk manufaktur dunia, memberikan kontribusi sebesar 1,4 persen kepada produk manufaktur global.

“Empat tahun yang lalu, Indonesia masih berada di peringkat ke 16, ini merupakan kenaikan tingkat, karena pada tahun ini kita masuk dalam kategori 10 besar. Indonesia merupakan pembangkit tenaga listrik manufaktur terbesar di ASEAN,” ujar
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita, melalui keterangan pers-nya dikutip Senin (25/12/2023).

Produktivitas sektor manufaktur juga berhasil membuka semakin banyak lapangan kerja. Pada masa pandemi Covid-19, jumlah tenaga kerja di sektor ini sebanyak 17,49 juta, kemudian terjadi naik menjadi 18,19 juta di tahun 2021 dan 18,90 juta pada tahun 2022. Terbaru, data Sakernas Agustus 2023 menunjukkan jumlah tenaga kerja sektor industri mengolah nonmigas sejumlah 19,29 juta pekerja.

BACA JUGA  Pangdam Jaya Resmi Buka Apel Dansat Tersebar TA 2023 Jajaran Kodam Jaya

Menperin menambahkan, produk industri manufaktur juga terbukti merambah pasar ekspor, dipimpin oleh dominasi sektor industri manufaktur terhadap total ekspor Indonesia. Ekspor industri manufaktur yang pada tahun 2020 tercatat sebesar USD131,09 Miliar, meningkat menjadi USD177,2 Miliar pada tahun 2021.

Pada tahun 2020, nilai output industri tercatat USD210,4 Miliar, meningkat menjadi USD228,32 Miliar pada tahun 2021, dan kembali meningkat sebesar USD241,87 Miliar di tahun 2022. Sementara, hingga September 2023, nilai output industri telah mencapai sekitar USD192,54 Miliar .

Menperin menegaskan, posisi Indonesia di jajaran manufaktur dunia diperkuat oleh nilai output industri yang terus meningkat pada periode 2020 hingga September 2023.