Jakarta, Sudutpandang.id – Turnamen sepak bola usia muda paling bergengsi di Indonesia, Nusantara Open 2025, resmi dimulai pada Senin (25/8/2025) di Training Ground Garudayaksa Football Academy, Setu, Bekasi.
Kompetisi ini akan berlangsung hingga 5 September 2025 dan diikuti 16 tim, termasuk perwakilan luar negeri serta klub-klub peserta Elite Pro Academy (EPA).
Peresmian turnamen dilakukan oleh Ketua Umum PSSI Erick Thohir, Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga Taufik Hidayat, Ketua Panitia Nusantara Open 2025 Fary Francis, dan CEO Garudayaksa Football Academy Dusan Bogdanovic.
Kehadiran tokoh-tokoh penting tersebut menegaskan komitmen pemerintah, federasi, dan pihak swasta dalam memperkuat pembinaan sepak bola usia muda.
Nusantara Open 2025 memasuki edisi ketiga sejak pertama kali digelar pada 2022. Tahun ini, turnamen kembali menghadirkan hadiah pembinaan fantastis senilai Rp2,6 miliar, menjadikannya salah satu ajang usia muda dengan apresiasi tertinggi di kawasan Asia Tenggara.
Turnamen ini diperuntukkan bagi pemain berusia U-16 (kelahiran 2009–2010). Selama 12 hari kompetisi, para pemain muda akan bersaing dalam format intensif yang dirancang untuk mengasah keterampilan teknis sekaligus mental bertanding.
Dengan hadirnya klub EPA, akademi ternama dalam negeri, dan perwakilan tim luar negeri, Nusantara Open 2025 diharapkan menjadi panggung lahirnya calon bintang masa depan sepak bola Indonesia.
Dalam sambutannya, Wamenpora Taufik Hidayat menegaskan bahwa penyelenggaraan Nusantara Open 2025 sejalan dengan arahan Presiden RI untuk mempercepat pengembangan sepak bola nasional melalui pembinaan yang sistematis.
“Dengan adanya pertandingan Nusantara Open 2025, kita akan membikin pembinaan sesuai arahan Bapak Presiden bahwa sepak bola harus berkembang pesat. Liga kita sudah berjalan, tapi kita membutuhkan wadah pertandingan dari usia dini,” ujar Taufik.
Ia menambahkan, turnamen ini menjadi bukti keseriusan pemerintah dan PSSI dalam mencetak generasi emas.
“Yang selalu saya tekankan kepada PSSI adalah kita harus membina sejak usia dini karena pembentukan karakter dan skill dimulai dari sana. Mudah-mudahan dari sini hasilnya bisa baik untuk PSSI ke depan,” lanjutnya.
Ketum PSSI Erick Thohir juga menyampaikan dukungan penuh terhadap Nusantara Open 2025. Ia menegaskan bahwa pengembangan sepak bola Indonesia harus melibatkan semua pihak, tidak hanya PSSI.
“Ini sesuai program besar Bapak Presiden yang ingin memastikan Indonesia menjadi negara unggul, didasari pembangunan SDM yang berkualitas. Beliau sudah menginisiasi berbagai program, termasuk sekolah rakyat, untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia,” kata Erick.
Menurut Erick, keberadaan turnamen usia muda seperti Nusantara Open sangat penting untuk melengkapi ekosistem sepak bola nasional.
“PSSI sangat mendukung turnamen ini. Selain itu, kami juga tengah menyiapkan Liga 3 dan Liga 4 agar pertandingan bisa digelar di seluruh wilayah. Bayangkan jika 514 kota punya 25 klub, totalnya ada 12 ribu klub. Itu akan menciptakan kompetisi yang sehat dan berkelanjutan,” ujarnya.
Erick menekankan, pengembangan sepak bola tidak bisa dilakukan oleh PSSI sendiri.
“Stakeholder harus bersatu, baik pemerintah, swasta, sekolah, dan PSSI. Kita harus bergerak bersama,” tegasnya.
Nusantara Open 2025 tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga sarana scouting untuk mencari bibit unggul yang kelak memperkuat tim nasional.
Dengan sistem pertandingan intensif dan melibatkan tim kuat, turnamen ini diharapkan mampu mencetak pemain yang siap bersaing di level nasional maupun internasional.
Dengan dukungan hadiah besar dan perhatian penuh dari pemerintah serta PSSI, Nusantara Open 2025 menjadi bukti nyata komitmen Indonesia dalam membangun fondasi sepak bola dari akar rumput.
Jika konsistensi ini terjaga, bukan mustahil target Indonesia untuk memiliki generasi emas sepak bola di masa depan dapat terwujud.