OC Kaligis: Rumah DP 0 Persen Terlupakan, Pembangunan JIS Bukan Uang Anies Baswedan

OC Kaligis (dok.SP)

“Tentu biaya JIS dan Formula E berasal dari uang rakyat, bukan dari kantong pribadi Anies Baswedan. Semua janji kampanye Anies Baswedan dapat disampaikan dengan gaya bahasa yang santun, menarik, sekalipun ternyata penuh kebohongan.”

JAKARTA, SUDUTPANDANG – OC Kaligis menilai janji-janji Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI banyak yang belum ditepati, salah satunya program rumah DP 0 persen. Menurut Advokat senior ini, pembangunan Jakarta Internasional Stadion (JIS) tidak masuk dalam daftar janji kampanye Anies. Begitu juga dengan ajang balap Formula E.

Kemenkumham Bali

“Janji kampanye yang sama sekali belum pernah terdengar dan sama sekali dan juga tidak masuk dalam janji kampanye yang disampaikan kepada rakyat DKI adalah pembangunan stadion sepak bola Jakarta Internasional Stadion (JIS) dan Formula E.

“Tentu biaya JIS dan Formula E berasal dari uang rakyat, bukan dari kantong pribadi Anies Baswedan. Semua janji kampanye Anies Baswedan dapat disampaikan dengan gaya bahasa yang santun, menarik, sekalipun ternyata penuh kebohongan,” ungkap OC Kaligis dalam surat terbuka.

Berikut surat terbuka selengkapnya OC Kaligis yang terima redaksi, Sabtu (7/5/2022):

Jakarta, 3 Mei 2022.
Hal: Janji-janji Anies Baswedan.

Untuk diketahui umum.

Saya Otto C. Kaligis, sebagai salah seorang warga DKI turut memperhatikan dengan saksama Pilgub era Ahok versus Anies Baswedan.

Ada tiga hal utama yang menyebabkan Anies Baswedan jadi pemenang. Satu: Jangan Pilih Kafir. Dua: Banjir Jakarta pasti bisa teratasi, melalui teori banjir milik Anies Baswedan. Tiga: Persediaan rumah DP nol persen bagi rakyat miskin Jakarta.

1. Janji tambahan adalah memberangus proyek reklamasi khususnya untuk pulau H (sayangnya untuk kasus reklamasi, konon Anies Baswedan kalah di PK Mahkamah Agung), sekaligus menutup Alexis, walaupun Alexis-Alexis terselubung masih tetap hidup berkeliaran di DKI. Lalu janji menggairahkan adalah penyediaan lapangan kerja bagi rakyat DKI dijamin tersedia.

2. Janji kampanye yang sama sekali belum pernah terdengar dan sama sekali dan juga tidak masuk dalam janji kampanye yang disampaikan kepada rakyat DKI adalah pembangunan stadion sepak bola Jakarta Internasional Stadion (JIS) dan Formula E. Tentu biaya JIS dan Formula E berasal dari uang rakyat, bukan dari kantong pribadi Anies Baswedan. Semua janji kampanye Anies Baswedan dapat disampaikan dengan gaya bahasa yang santun, menarik, sekalipun ternyata penuh kebohongan.

3. Ketika sebagai salah seorang peserta Gubernur di momen peresmian ibu kota baru NKRI di Kalimantan, oleh-oleh pasir yang diserahkan Anies Baswedan kepada Bapak Presiden adalah tanah bekas gusuran Ahok, sebagai tanda bahwa Anies melawan penggusuran yang dilakukan Ahok.

4. Seandainya DPRD Fraksi PDIP dan PSI tidak mulai dengan mengklaim penggunaan hak interplasi mereka, pasti maintenance fee kepada pihak ketiga, yang angkanya fantastis tersebut (dua koma tiga triliun rupiah) , tidak akan terbongkar. Apalagi fee tersebut, dananya dikeluarkan sebelum lahirnya Perda. Karena ribut, baru kemudian Perda diterbitkan, untuk memberi landasan hukum bagi pengeluaran uang negara tersebut.

5. Yang pasti perikatan perdata Formula E dilakukan secara tidak transparan. Tidak transparan, karena boleh jadi di angka dua koma tiga triliun tersebut, ada pihak pihak yang diduga mendapat retour komisi atau pemberian pemberian upeti sejenis.

6. Seandainya tidak terbongkar di Media, pasti unsur menguntungkan orang lain sudah terpenuhi. Buktinya: Karena setelah biaya dua koma tiga triliun terbongkar, usaha mati-matian renegosiasi maintenance fee yang sudah disepakati, diturunkan. Padahal sebelum perjanjian Formula E rampung, negosiasi syarat-syarat perjanjian telah dilakukan, dan disetujui para pihak.

7. Perjanjian maintenance fee Formula E tunduk ke arbitrase Singapura. Seandainya pihak penerima maintenance fee menolak renegosiasi, maka forum penyelesaian sengketa, berada di yurisdiksi arbitrase Singapura, dan pasti bila itu terjadi Anies Baswedan untuk penyelesaian sengketa tersebut akan lagi memakai uang negara demi penyelesaian arbitrase Singapura.

8. Apalagi Gubernur berikutnya akan terikat pada perjanjian Formula E yang baru akan berakhir setelah Anies Baswedan lengser sebagai gubernur di tahun 2022.

9. Gara-gara ribut Hak Interpelasi, yang turut korban adalah Bank DKI yang menurut berita media Anies Baswedan mengajukan pinjaman Rp180 miliar, permohonan mana menyalahi aturan.

10. Ketika penyelidikan KPK dimulai, terlihat di media saudara Bambang Widjojanto, TGUPP-nya Anies Baswedan secara demonstratif untuk diketahui media membawa ribuan berkas Formula E. Tujuannya adalah untuk mempertontonkan kepada masyarakat bahwa bukti-bukti perjanjian Formula E, didukung oleh bukti-bukti yang lengkap. Walaupun belum tentu penilaian KPK, sama dengan langkah demonstratif saudara Bambang Widjojanto, yang pernah perkara pidananya dinyatakan lengkap, sayangnya lolos divonis oleh pertolongan deponeering Jaksa Agung.

11. Seandainya kami-kami yang ahli dan berpengalaman dalam perjanjian perjanjian perdata Internasional dapat memberikan keterangan ahli kepada KPK, pasti ada beberapa ahli, yang dapat membantu penyelidikan KPK menelusuri jalannya pemberian uang kepada pihak ketiga, sekaligus membuat studi perbandingan mengenai biaya penyelenggaraan Formula E di negara lain.

12.Belum lagi tender pembangunan trek sirkuit Formula E yang tadinya ditenderkan untuk harga Rp50 miliar, membengkak jadi Rp60 miliar. Tentu semua pembayaran uang tender tersebut, bukan berasal dari kantong pribadi Anies Baswedan.

13.Banyak kasus korupsi yang dimajukan KPK, berjumlah Rp10 juta. Misalnya kasus Yuliamar tersangka Bakamla yang dijerat kasus korupsi karena menerima uang transport berjumlah 4 juta rupiah atau kasus korupsi DPRD Kota Malang, dimana ada yang menerima hadiah hanya 5 sampai 10 juta rupiah.

14.Formula E yang menjadi tugas penyelidikan KPK, sempat tidak menjadi berita hangat media, karena memang dalam rangka kampanye Presiden Anies Baswedan, yang pertama harus dikuasai Anies Baswedan adalah media. Di langkah selanjutnya yang harus didominasi Anies Baswedan adalah badan-badan penentu elektabilitas Anies Baswedan, yang oleh pemberitaan media pendukung, mungkin dalam waktu dekat, media berhasil menempatkan Anies di peringkat tertinggi.

15. Anies Baswedan yang pernah diberhentikan sebagai Menteri, karena kinerja yang tidak memuaskan, pasti tahu betul taktik taktik, langkah-langkah yang perlu, yang membuat rakyat DKI lupa akan janji-janji kampanye Anies Baswedan, terbius oleh proyek JIS, ataupun proyek Formula E, yang akan mengharumkan nama Anies Baswedan seumur hidup, membuka jalan mulus ke kursi Presiden.

16. Padaha ketika Novel Baswedan masih menguasai KPK sebagai Penyidik, alangkah banyaknya Novel Baswedan berhasil membawa orang-orang yang diduga melakukan tindak pidana korupsi ke Pengadilan, bermula dari perjanjian perdata yang menguntungkan orang lain.

17. Bahkan ketika hak diskresi yang hanya merupakan kebijakan seorang Gubernur hendak dilaksanakan, yang bersangkutan dapat dijaring selaku tersangka korupsi, tanpa yang bersangkutan merugikan negara, atau menguntungkan orang lain atau menguntungkan diri sendiri.

18. Dua koma tiga trilun tanpa Perda pasti sudah bisa meningkatkan penyelidikan KPK lanjut ke Penyidikan, khususnya dalam proses penyelidikan kasus Formula E. Apalagi permintaan Anies agar Bank Guarantee yang telah dibayarkan, yang diminta kembali oleh Anies Baswedan ditolak pengembaliannya oleh pihak penerima.

19. Pengeluaran dana dua koma tiga trilun tersebut kepada Formula E operation mengenyampingkan janji DP nol persen bagi rakyat miskin DKI. Anies Baswedan tidak lagi peduli akan janji rumah DP nol persen, karena rumah DP nol persen, tidak akan berguna dan bukan proyek kampanye Anies Baswedan untuk menduduki kursi Presiden yang sudah mulai dikampanyekan, walaupun mungkin secara terselubung.

20. Yang pasti Formula E adalah rencana tunggal Gubernur Anies Baswedan, sesudah terpilih jadi Gubernur.

21. Tadinya penyelenggaraannya seharusnya di tahun 2020 di Monas. Mengapa Monas?. Tentu letaknya yang bertetangga dengan Istana Presiden, akan membuat nama Anies Baswedan, menjadi lebih populer, di ajang pencalonan dirinya sebagai Presiden. Batal, karena Monas, bukan menjadi daerah wewenang Anies Baswedan.

22. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) turut melakukan pemeriksaan Formula E. Tadinya sempat di media, BPK menyatakan ada permasalahan keuangan Formula E. Namun akhirnya berita media itu lenyap segera, karena pasti kalau berlanjut akan merugikan Anies Baswedan.

23. Sebaiknya KPK agak transparan untuk kasus dugaan korupsi Formula E. Pasti proses penyelidikannya akan lebih cepat dapat diselesaikan.

24. Tak dapat disangkal adanya sisipan politik Formula E. Apalagi, kalau bukan untuk kampanye Presiden Anies Baswedan. Mungkin saja semua ASN DKI diwajibkan membeli karcis Formula E, yang sudah mulai terjual.

25. Bisa-bisa saja, karena Presiden telah turut meninjau sirkuit Formula E Anies Baswedan untuk keterangan tambahan ke KPK, menjelaskan bahwa kasus penyelidikan Formula E  telah selesai. Buktinya Presiden Joko Widodo telah turut meninjau, walaupun dalam kunjungan peninjauan tersebut, Presden sama sekali tidak membicarakan penyelidikan yang lagi dilakukan KPK.

26. Yang juga tidak diketahui rakyat DKI adalah bahwa rencana pembangunan JIS sudah direncanakan oleh gubernur-gubernur sebelumnya.

27. Cuma Anies Baswedan berhasil menyulap JIS sebagai rencana pribadinya guna kepentingan rakyat DKI dalam proses kampanye Presiden Anies Baswedan.

28. Pasti semua rakyat DKI yang mengikuti sholat Id bersama Anies Baswedan di Jakarta International Stadium, percaya, akan maha karya Anies Baswedan, membangun stadion sepak bola untuk kepentingan rakyat DKI. Mungkin saja kehadiran Anies Baswedan di sholat Id, adalah dengan maksud agar rakyat DKI mendoakan keberhasilan Anies Baswedan berhasil menduduki jabatan Presiden mendatang.

29. Yang pasti Anies berhasil menghipnotis rakyat DKI, melupakan janji rumah-rumah bagi si miskin, DP nol persen. Mengapa janji rumah DP nol persen gagal total?. Karena semua uang negara dialihkan oleh Anies untuk proyek-proyek mercusuar Anies Baswedan.

30. Semoga semua langkah Anies Baswedan untuk membuat pengamat hukum lupa akan penyelidikan kasus dugaan korupsi KPK, tidak membuat KPK surut dalam langkah penyelidikannya. Siapa tahu Komisi III DPR-RI, bila kebetulan membaca surat terbuka saya, dapat mempertanyakan ke KPK, mengapa penyelidikan dugaan korupsi Anies Baswedan jalan di tempat.

Jakarta, Selasa 3 April 2022.

Otto Cornelis Kaligis.
Rakyat DKI.
Alamat Jalan Majapahit 18-20 Jakarta.
Cc. Ketua Komisi 3 DPRRI.
Pertinggal.(*)

BACA JUGA  Masjid Al-Mansyur Tambora Direvitalisasi

Tinggalkan Balasan