JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Penetapan Standar Nasional Indonesia (SNI) sebentar lagi diterbitkan oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN). Ini bentuk dari implementasi program digitalisasi aksara nusantara yang digaungkan Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) lewat program Merajut Indonesia melalui Digitalisasi Aksara Nusantara (MIMDAN).
PANDI memberikan apresiasi kepada komunitas aksara Jawa, Sunda, dan Bali atas kerja samanya mengusung SNI fon, papan ketik, dan transliterasi aksara nusantara.
Yudho Giri Sucahyo, Ketua PANDI, secara simbolis memberikan piagam kepada perwakilan dari tiap aksara Jawa, Bali, dan Sunda, di Bandung, Rabu (26/10/2021).
“Selama ini dalam perjalanannya, PANDI bersama komunitas pegiat aksara bersama-sama mengupayakan pengusungan SNI aksara nusantara, sebagai bentuk digitalisasi untuk menyambut era digital sekaligus perjalanan melestarikan warisan budaya Indonesia,” ujarnya.
Oleh karena itu, menurutnya, PANDI pantas memberikan apresiasi sebesar-besarnya kepada komunitas pegiat aksara nusantara yang terlibat dalam pengusungan standardisasi aksara nusantara tersebut.
Ia mengatakan, ini bukan hanya langkah strategis untuk budaya memasuki ranah digital. Ini merupakan bentuk pelestarian budaya mendasar bagi bangsa Indonesia, sehingga cita-cita kita agar aksara nusantara hadir di ranah digital dan dapat digunakan oleh seluruh masyarakat bisa diwujudkan.
Arif Budiarto, perwakilan komunitas aksara Jawa, mengaku senang atas apresiasi yang diberikan PANDI.
“Saya mewakili teman-teman komunitas aksara Jawa bersyukur dan berterima kasih kepada PANDI yang memfasilitasi pengajuan SNI font dan papan ketik aksara nusantara ini,” ucapnya.
Hal senada juga diungkapkan perwakilan komunitas aksara Sunda, Agung Zainal Mutakkin. Ia menyebut pengusungan SNI aksara nusantara dapat menunjukkan eksistensi bahwa aksara-aksara nusantara masih hidup di rumahnya sendiri.
“Dengan SNI ini, maka masyarakat diedukasi untuk memahami, mengerti, dan mampu mengaplikasikan dalam perangkat-perangkat digital. Tak lupa kami berterima kasih kepada PANDI yang memberikan apresiasi dan langkah nyata untuk turut serta mengembangkan, mendorong, dan mempublikasikan aksara-aksara nusantara termasuk aksara Sunda,” ujarnya.
Sementara I Gede Gita Purnama, perwakilan aksara Bali, mengatakan langkah besar PANDI patut didukung oleh berbagai pihak terkait, baik itu komunitas pegiat aksara, akademisi, dan praktisi, sehingga memiliki visi sama dalam pemajuan kebudayaan nusantara.
“PANDI memberikan kehidupan baru pada aksara nusantara dengan menghadirkannya pada peradaban digital. Sebagai salah satu pewaris aksara nusantara, apa yang dilakukan PANDI dan komunitas aksara di nusantara mengusung SNI ini akan memberikan peluang baru bagi pemanfaatan aksara nusantara ke depan,” paparnya.
“Tentu saja penyebaran dan pemanfaatan aksara nusantara akan menjangkau berbagai kalangan khususnya kalangan generasi muda. Aksara nusantara keren,” sambungnya.(red)