SURABAYA, SUDUTPANDANG.ID –Pelabuhan Tanjung Perak kembali menunjukkan komitmennya menuju sistem logistik nasional yang modern dan efisien. Dua terminal utama, yakni TPK Nilam dan TPK Berlian, kini resmi menerapkan Terminal Booking System (TBS) sebagai bagian dari strategi digitalisasi layanan pelabuhan. Implementasi sistem ini dikelola oleh PT Terminal Teluk Lamong (TTL) dan diharapkan dapat mempercepat reformasi tata kelola logistik nasional.
Penerapan TBS menjadi tonggak penting dalam membangun pelabuhan berbasis teknologi informasi yang transparan, terintegrasi, dan bebas dari praktik-praktik konvensional yang menghambat efisiensi.
Menurut Kepala KSOP Utama Tanjung Perak, Agustinus Maun, Terminal Booking System bukan sekadar prosedur baru, tetapi budaya kerja baru yang akan mengubah pola operasional pelabuhan secara menyeluruh. Dengan sistem ini, kendaraan pengangkut kontainer harus memesan waktu kedatangan terlebih dahulu sesuai slot yang tersedia, sehingga antrean dan kemacetan di dalam serta sekitar area pelabuhan dapat ditekan secara signifikan.
“Kami ingin Pelabuhan Tanjung Perak menjadi pelabuhan digital yang efisien dan bebas korupsi. Semua ini langkah konkret menuju pengelolaan yang akuntabel,” tegas Agustinus.
Ia juga mengapresiasi langkah TTL dalam mendorong modernisasi layanan, dan menyebut TBS sebagai bagian dari reformasi logistik nasional yang telah digagas sejak 2021 bersama Lembaga Percepatan Investasi (LPI) dan sejumlah kementerian/lembaga lainnya.
Dalam laporan tim teknis ILCS, persiapan implementasi TBS sudah dilakukan sejak Juli 2025 melalui pelatihan intensif dan pendampingan teknis langsung kepada operator pelayaran dan transportasi. Hasilnya, tercatat lebih dari 180 booking permintaan di TPK Nilam dan hampir 500 booking di TPK Berlian di hari pertama, dengan total lebih dari 3.900 kontainer yang dijadwalkan secara sistematis.
Pelaku usaha, asosiasi logistik, dan perusahaan angkutan truk menyambut positif kebijakan ini. Mereka menilai bahwa kehadiran TBS adalah solusi nyata terhadap permasalahan laten seperti antrean panjang dan ketidakteraturan jadwal bongkar muat.
David Pandapotan Sirait, Direktur Utama PT Terminal Teluk Lamong, menegaskan bahwa implementasi TBS merupakan bagian dari transformasi digital TTL dalam menghadapi tantangan zaman.
“Kami ingin memastikan bahwa tidak ada lagi truk parkir sembarangan atau antrean panjang yang mengganggu arus logistik. TBS menciptakan sistem yang tertib, terjadwal, dan ramah lingkungan,” ujarnya.
Dengan penerapan sistem ini, TTL berharap pelayanan di TPK Nilam dan Berlian menjadi lebih presisi, waktu tunggu lebih singkat, serta distribusi barang menjadi lebih akurat dan dapat diprediksi.
Penerapan Terminal Booking System di Pelabuhan Tanjung Perak merupakan langkah strategis menuju masa depan logistik Indonesia yang lebih efisien, kompetitif, dan berdaya saing tinggi secara global. Dengan dukungan teknologi dan kolaborasi lintas sektor, digitalisasi pelabuhan bukan lagi wacana, tetapi realita yang terus diwujudkan.(PR/04)