MAKASSAR, SUDUTPANDANG.ID – Dalam upaya menciptakan kawasan pelabuhan yang aman, tertib, dan nyaman bagi seluruh pengguna jasa, Pelindo Regional 4 menggelar sosialisasi keamanan dan ketertiban (kamtibmas) kepada para pedagang kaki lima (PKL) yang beraktivitas di area Pelabuhan Makassar.
Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen Pelindo untuk menjaga kebersihan serta menata kawasan pelabuhan agar lebih rapi dan profesional. Executive Director Pelindo Regional 4, Abdul Azis, menegaskan pentingnya keterlibatan para PKL dalam menjaga ketertiban lingkungan pelabuhan.
“Kami mengajak seluruh PKL untuk memahami dan mematuhi aturan yang berlaku demi menciptakan suasana yang nyaman dan aman. Aktivitas ekonomi tetap bisa berjalan, namun tetap harus sesuai dengan standar kawasan pelabuhan,” ujar Abdul Azis dalam keterangan tertulisnya, Selasa (6/5/2025).
Dalam kegiatan ini, Pelindo menggandeng aparat kepolisian untuk memberikan edukasi langsung kepada pedagang mengenai area terlarang untuk berjualan serta pentingnya menjaga zona aman pelabuhan.
Selain penyampaian materi, acara juga diisi dengan sesi dialog interaktif antara manajemen Pelindo dan para PKL guna mendengarkan aspirasi dan mencari solusi bersama. Pendekatan ini diharapkan menciptakan sinergi antara pengelola pelabuhan dan masyarakat sekitar.
Perwakilan PKL, Satria, menyambut baik inisiatif Pelindo dalam penataan kawasan pelabuhan. Ia mengapresiasi ruang komunikasi yang dibuka oleh manajemen Pelindo serta pentingnya pembinaan rutin terhadap para pedagang.
“Kami siap patuh pada peraturan, karena semua ini demi kepentingan bersama. Kami juga berharap ada pemberdayaan PKL agar tetap bisa tumbuh di tengah ekosistem pelabuhan yang sehat dan kompetitif,” ujar Satria.
PKL juga berharap sosialisasi ini menjadi awal dari pendampingan yang berkelanjutan dalam hal kebersihan, keamanan, dan tata kelola usaha kecil di lingkungan pelabuhan.
Pelindo Regional 4 menargetkan agar program sosialisasi ini menjadi langkah awal dalam menciptakan pelabuhan yang tertib, ramah, dan berdaya saing, dengan melibatkan masyarakat lokal sebagai bagian dari ekosistem pelabuhan.(PR/04)