Pemerintah Sidoarjo Genjot Sosialisasi Imunisasi PCV dan RV

Imunisasi PVC
Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo mengajak Stakeholder duduk bersama dalam kegiatan yang dikemas dalam  Pertemuan Lintas Program dan Lintas Sektor  Pencegahan Pneumonia dan Diare Terintegrasi (Foto:Humas Pemkab Sidoarjo)

SIDOARJO, SUDUTPANDANG.ID –Guna memaksimalkan target dalam pemberian imunisasi PCV sebagai pencegah Pnemonia serta imunisasi RV (Rotavirus) sebagai pencegah diare pada anak.

Oleh karena itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo mengajak Stakeholder duduk bersama dalam kegiatan yang dikemas dalam Pertemuan Lintas Program dan Lintas Sektor Pencegahan Pneumonia dan Diare Terintegrasi di Kabupaten Sidoarjo di Fave Hotel Sidoarjo. Selasa (5/11/2024).

Kemenkumham Bali

Kegiatan ini dibuka oleh Plt.Kadinkes Kabupaten Sidoarjo dr. Lakhsmie Herawati Yuwantina, M.Kes yang dalam sambutannya menyampaikan bahwa Pnemonia masih jadi ancaman bagi bayi kemudian disusul dengan diare.

Hal ini diketahui telah ditemukan secara global bahwa dalam satu jam ada 71 anak di Indonesia  tertular pnemonia dan berdasarkan data profil kesehatan Indonesia Tahun 2023 pneumonia ini sudah menjadi penyebab kematian bayi dan balita kurang lebih 22% yang kemudian disambung dengan diare sekitar 1%.

BACA JUGA  Sinergi DKI-BUMD Dorong Kestabilan Stok & Harga Pangan Jelang Ramadhan

“Dan guna mencegah ini terjadi  kini telah ada imunisasi yaitu vaksin PCV untuk mencegah pnemonia dan  imunisasi RotaVirus untuk mencegah diare dimana dua vaksin ini ternyata telah terbukti efektif di beberapa negara dalam upaya menurunkan kasus secara signifikan,” katanya

Berdasarkan kajian-kajian yang yang mendalam sehingga Kementerian Kesehatan sudah mengintroduksi imunisasi PCV serta RV menjadi  salah satu program imunisasi nasional untuk mencegah pnemonia dan diare dimana targetnya harus 100% pada Tahun 2024.

Sidoarjo sendiri catatan penyakit batuk yang menyebabkan pnemonia sebesar 109,6%, ada 8.835 kasus dan yang terjadi pada balita mencapai 31.256 kasus atau  sebesar 101,5%.

Untuk mencapai Imunisasi  PCV secara agregat ada 80% sedangkan berdasarkan aplikasi ASIK masih tercatat 50,2%, kemudian untuk Rota Virus masih 79,1% dan berdasarkan aplikasi  ASIK sebesar 43,9 %.

Maka hal ini perlu di kaji kembali kenapa ada kesenjangan data antara data secara manual maupun melalui aplikasi ASIK sehingga pemerintahan berkomitmen untuk meningkatkan capaian programnya di Kabupaten Sidoarjo.

BACA JUGA  Gandeng Diskarmat Kabupaten Badung, Lapas Kerobokan Gelar Simulasi Penyelamatan Kebakaran 

Untuk itu dengan melalui kegiatan ini Kementrian Kesehatan yang berkerjasama dengan CHAI yang didampingi NGO  menyiapkan  pertemuan lintas program dan lintas sektor dalam pencegahan Pnemonia dan diare secara terintegrasi. Dan capaian belum maksimal karena masyarakat banyak yang belum mengetahui adanya imunisasi  baru (manfaat dan jadwalnya) serta kurangnya sosialisasi dan edukasi pada masyakarat.

“Untuk itu kepada narasumber hadir disini yang  berkompeten di bidangnya di harapkan banyak menularkan ilmunya  sehingga nanti kami yang ada di Sidoarjo ini bisa berlari menuju pencapaian yang diharapkan, mungkin secara  cakupannya sudah ke seratus sekian persennya tapi barangkali ada yang bisa diperbaiki lagi mungkin dari sisi mutunya sehingga kasus-kasus pneumonia dan diare ini bisa kita tekan,” tambahnya.

BACA JUGA  Realisasi Pendapatan DKI Pada 2022 Sebesar Rp67,3 Triliun

Pada kesempatan ini juga diajarkan  bagaimana cara mencatat secara manual ataupun mencatat dalam aplikasi  agar pencatatan pemberian imunisasi bisa terintegrasi dengan baik.

“Kepada teman-teman yang ada di puskesmas diharapkan bisa menyampaikan, mensosialisasikan pada masyarakat di wilayah masing-masing agar imunisasi ini lebih dikenal masyarakat,  Pnemonia serta diare pada bayi dan balita bisa dicegah dan target maksimal bisa diraih,” pungkasnya.(ACZ/04)