Jakarta, Sudutpandang.id – Penguatan tata kelola data dilakukan tidak hanya untuk memungkinkan transformasi pemerintah digital yang efektif, tetapi juga untuk memastikan fondasi yang kuat dan bertanggung jawab untuk penerapan AI atau kecerdasan buatan (artificial intelligence). Upaya itu mencerminkan komitmen Indonesia untuk membina ekosistem tata kelola yang koheren dengan data dan teknologi yang secara optimal melayani warga negaranya,”
Ungkap Rini saat memberikan sambutan dalam acara Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) Innovative, Digital and Open Government (INDIGO) Network in Southeast Asia 2025, di Jakarta, Kamis (22/5/2025). Tandasnya, penguatan tata kelola itu dibutuhkan untuk memastikan penerapan AI berdampak positif bagi masyarakat.
Seiring dengan upaya memajukan penggunaan AI dalam pemerintah dengan landasan pemerintah digital dan tata kelola data, Indonesia menyambut baik kolaborasi, pertukaran pengetahuan, dan kemitraan strategis dengan para pemangku kepentingan internasional untuk memperkuat kapasitas kelembagaan dan memastikan penerapan AI yang bertanggung jawab dan berdampak.
“Pemerintah Indonesia menantikan diskusi yang mendalam, saling bertukar pengalaman, dan kolaborasi yang lebih erat saat kita bersama-sama mengembangkan kemajuan teknologi, khususnya dalam pemerintah dengan AI,” imbuhnya.
Dalam kesempatan yang sama, Director Digital Government Co-operation Division Ministry of the Interior and Safety (MOIS) Korea Park Byung Joon menyampaikan tidak ada pilihan bagi pemerintah selain melakukan transformasi digital untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, salah satunya dengan penggunaan AI.
“AI merupakan inti transformasi digital agar kebijakan publik efisien dan terpersonalisasi dengan kebutuhan masyarakat. AI juga mendorong pemerintah yang transparan dan inklusif,” terangnya.
Jurnalis : Dedy Mulyadi