Pimpinan MPR Desak Pemerintah Evaluasi PTM 100 Persen

Hidayat Nur Wahid
Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid (HNW). (Dok DPR RI)

Sudutpandang.id, Jakarta – Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid (HNW) meminta pemerintah mengevaluasi pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen. Menurutnya, keselamatan anak-anak di tengah pandemi COVID-19 merupakan prioritas utama.

“Negara berkewajiban untuk melindungi seluruh Rakyat Indonesia, termasuk anak-anak Indonesia. Jangan sampai mereka menjadi korban karena kesembronoan atau ego birokrat semata,” kata Hidayat dalam keterangannya dikutip pada Rabu (5/1/2022).

Kemenkumham Bali

Hidayat mengatakan, pemerintah pada dasarnya telah menyadari peningkatan potensi penularan Covid-19. Hal ini tampak dari perpanjangan PPKM Jawa-Bali selama dua pekan hingga 17 Januari 2022.

“Dengan naiknya PPKM ke level ke 2 tersebut, khususnya di Jakarta, lazimnya berbagai kegiatan kembali disesuaikan dan dibatasi. Maka sudah sewajarnya kegiatan pembelajaran tatap muka yang akan diselenggarakan penuh juga harus mengalami penyesuaian,” jelasnya.

BACA JUGA  Menteri ESDM Apresiasi Kesiapan PLN Jelang Nataru

HNW sapaan akrabnya menilai, kondisi ketika kebijakan PTM 100 Persen dikeluarkan melalui SKB 4 Menteri yakni pada 21 Desember 2021, telah berubah signifikan di awal tahun 2022.

“Misalnya pada 21 Desember 2021 penularan Omicron di Indonesia hanya berjumlah lima kasus, namun per 3 Januari 2002, saat PTM 100 persen diberlakukan, jumlah tersebut bukan menurun, malah naik menjadi 162 kasus, itu artinya naik meroket lebih dari 3.000 persen,” terangnya.

Apalagi menurutnya, vaksinasi untuk anak juga belum maksimal, baru mencapai 3,8 juta dosis (3/1/2022). Sementara jumlah siswa SD saja pada tahun 2021 berjumlah 24,84 juta anak, dan jumlah Siswa SMP 10,1 juta anak.

“Sementara fasilitas bangunan Sekolah pun, tentu tidak mencukupi bila diberlakukan prokes yang ketat dengan pembuatan jarak bangku sekolah,” ujarnya.

BACA JUGA  Ketua MA Ambil Sumpah Perry Warjiyo Sebagai Gubernur BI

Belum lagi, imbuh HNW, ditemukan sejumlah kasus anak-anak yang meninggal setelah dilakukan vaksinasi covid-19.

“Saat reses ini, saya menerima berbagai aspirasi dari Para wali murid dan orang tua yang khawatir keselamatan anaknya bila dipaksakan pemberlakuan PTM 100 Persen. Apalagi dengan berbagai perkembangan yang belum teratasi tersebut,” imbuhnya.

Tinggalkan Balasan