BADUNG, SUDUTPANDANG.ID – Polres Badung menggelar upacara korps raport kenaikan pangkat pengabdian terhadap satu anggota Satintelkam Polres Badung atas kerja keras dan dedikasinya dalam melaksanakan tugas sebagai pelayan, pelindung dan pengayom masyarakat.
Upacara berlangsung di lapangan Mapolres Badung Jalan Kebo Iwa No. 1, Mengwitani, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Bali, Senin, (31/1/2022) pagi 08.30 Wita ini, dipimpin langsung Kapolres Badung AKBP Leo Dedy Defretes.
Bertindak sebagai Perwira Upacara Kasubinkar Bag SDM Polres AKP I Made Sumendra dan Komandan Upacara Ipda I Ketut Rai Darsana.
Kapolres Badung mengucapkan selamat kepada Ipda I Ketut Sukada, NRP 64040353, anggota Satintelkam Polres Badung atas dedikasi dan kerja kerasnya melaksanakan tugas. Sehingga pagi ini bisa memetik hasilnya dengan baik dan membahagiakan.
“Ini adalah sesuatu yang tidak mudah untuk didapat, perlu pengorbanan dan kerja keras serta pengabdian yang tidak sedikit,” tuturnya.
“Inilah tujuan terpenting kita melayani masyarakat di dalam pengabdian, sehingga menjelang purna tugas tetap, sehat, kuat, makmur dan panjang umur serta semangat dan penuh suka cita,” sambung mantan Kasat PJR Ditlantas Polda Bali ini.
Menurutnya, mengakhiri masa tugas tetap sehat serta rukun dalam keluarga merupakan karunia Tuhan yang patut untuk disyukuri.
Ia menyebut keberhasilan seseorang itu dapat dilihat dari buah yang ia petik saat ini. Jika buahnya manis dan dapat dirasakan oleh keluarga, apalagi orang banyak, itu artinya pohonnya sangat subur dan terpelihara dengan baik.
“Rekan-rekan harus bisa merenungkan, apa yang telah dikerjakan, dan bagaimana dampaknya terhadap kehidupan, apakah sudah kita berada pada waktu dan tempat yang tepat?,” ujarnya.
“Dibawah matahari ini yang cepat tidak selalu menang, tidak selalu berhasil, begitu pula yang pintar dan bijaksana serta kaya raya tidak selalu menang dalam menyebrangi arus kehidupan,” ucapnya.
Leo juga mengatakan, jika ingin perjalanan hidup ini berhasil dan beruntung, maka ada kunci rahasianya, yaitu mengasihi, menyayangi, mencintai dari hal yang paling dekat yaitu pasangan hidup dan anak-anak dan keluarga.
“Karena ini semuanya adalah iman yang lahir dari pendengaran, kemudian Tuhan, Allah, Ida Sanghyang Widhi Wasa memberikan kita kekuatan dalam bentuk pedoman kitab suci yang kita pelajari. Iman yang kita miliki itu timbul dari pendengaran dan hidung kita haruslah menggenapi firman, karena iman tanpa perbuatan sama dengan nol atau tidak ada. Karena itu, imani Firman Tuhan dalam wujud perbuatan, supaya apa yang kita lakukan berhasil dan beruntung,” paparnya.
“Mari desain hidup ini dengan konstruksi yang kuat melalui perkataan-perkataan yang tumbuh dari pikiran yang sehat dan baik. Karena sejatinya kitalah yang mendesain hidup ini bukan orang lain,” pesan mengakhiri.(one)