Polres Bintan Tindaklanjuti Laporan Sopir Lori yang Diduga Dianiaya Oknum BC Tanjungpinang

Humas Polres Bintan
Kasi Humas Polres Bintan Iptu Missyamsu Alson (ian SP)

“Ya sudah kita tangani, sekarang masih tahap penyelidikan.”

BINTAN, SUDUTPANDANG.ID – Kapolres Bintan AKBP Tidar Wulung Dahono melalui Kasi Humas Iptu Missyamsu Alson membenarkan adanya laporan polisi soal dugaan penganiayaan terhadap sopir lori berinisial IS, dengan terlapor empat oknum petugas Bea Cukai (BC) Tanjungpinang. Ia menyatakan saat ini pihak Satreskrim telah menindaklanjuti laporan polisi tersebut, dengan melakukan penyelidikan.

Kemenkumham Bali

“Ya sudah kita tangani, sekarang masih tahap penyelidikan,” ujar Iptu Missyamsu Alson kepada saat dikonfirmasi sudutpandang.id, Rabu (30/11/2022).

Berdasarkan pengakuan pelapor IS, ia mengaku dianiaya tanpa sebab oleh empat orang oknum petugas Bea Cukai Tanjungpinang di Jalan Pulau Ladi, tepatnya di Jembatan 2 Lintas Barat Tanjunguban-Tanjungpinang pada, Selasa (29/11/2022) lalu.

“Peristiwa berawal pada pukul 05.30 WIB, saya membawa barang yang berisi kawat bubuk dan keranjang ikan menuju arah Kijang. Saat tiba di Jalan Pulau Ladi Jembatan Dua, Lintas Barat, lori yang saya kemudikan disalip oleh mobil Expander warna hitam berlogo Bea Cukai. Kemudian langsung menuju lori saya sambil menunjukan lambang dari Bea Cukai,” ungkapnya.

Kemudian, lanjutnya, empat oknum Bea Cukai turun dari mobil, dan tanpa bertanya langsung memukulinya. Ia juga langsung dibawa ke Kantor Bea Cukai Tanjungpinang.

“Saya langsung melapor pengeroyokan tersebut ke Polres Bintan. Saya minta agar segera diproses,” ujar IS.

Miskomunikasi

Terkait dugaan penganiayaan tersebut, Kasi Sumas Bea Cukai Tanjungpinang, Faisal, saat dikonfirmasi mengatakan, hanya kesalahpahaman atau miskomunikasi.

“Ya mas ada sedikit miskomunikasi di lapangan,” katanya.

Faisal mengatakan, sebenarnya pihaknya hanya ingin melakukan pemeriksaan barang yang dibawa oleh IS.

Ia menyebut kejadian dipicu oleh sikap korban yang tidak kooperatif kepada anggotanya. IS tidak mau menghentikan laju kendaraannya dan diduga korban membawa barang-barang yang belum membayar pajak.

“Keempat anggota kami sudah meminta maaf kepada IS. dan kami sedang melakukan upaya restorative justice,” ujarnya.(ian/01)

Tinggalkan Balasan