JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Indonesia berduka atas kepergian Kwik Kian Gie, ekonom senior sekaligus tokoh politik yang dikenal kritis dan nasionalis. Mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian era Presiden Megawati Soekarnoputri itu meninggal dunia pada Senin, (28/7/2025), dalam usia 90 tahun.
Kabar duka ini mendapat respons luas, termasuk dari Presiden Prabowo Subianto. Melalui akun Instagram pribadinya, Prabowo mengunggah foto monokrom Kwik Kian Gie di Instagram Story dengan tulisan:
“Turut Berduka Cita atas wafatnya Kwik Kian Gie. 11 Januari 1935-28 Juli 2025.”
Unggahan itu menjadi tanda hormat atas jasa almarhum bagi bangsa dan negara. Sejumlah pejabat dan tokoh nasional juga menyampaikan belasungkawa. Hatta Rajasa, mantan Menko Perekonomian Kabinet Indonesia Bersatu II, mengungkap rasa kehilangan yang mendalam.
“Turut berduka cita yang dalam atas wafatnya Pak Kwik Kian Gie, sahabat saya sesama di kabinet Ibu Mega. Beliau sangat mencintai Indonesia, kritis namun memiliki rasa nasionalisme tinggi,” ujar Hatta.
Sementara itu, Rektor Universitas Paramadina, Didik J. Rachbini, menyebut almarhum sebagai intelektual ekonomi berpengaruh sejak dekade 1980-an.
“Beliau adalah ekonom hebat yang berperan besar dalam memberikan kritik dan masukan terhadap kebijakan ekonomi nasional,” kata Didik.
Didik menambahkan bahwa pendidikan internasional Kwik Kian Gie di Nederlandse Economische Hogeschool (kini Erasmus University Rotterdam) menjadikannya sosok yang disegani di dunia akademik dan kebijakan publik.
Kwik Kian Gie dikenal sebagai ekonom kritis dan nasionalis sejati. Sepanjang kariernya, ia aktif menyuarakan check and balance terhadap kebijakan ekonomi pemerintah. Pemikirannya yang tajam, baik di media massa maupun forum akademik, telah menjadi referensi bagi banyak ekonom muda Indonesia.
Kehilangan sosok Ekonom ini menjadi dampak besar bagi dunia ekonomi dan politik nasional. Sejumlah pihak berharap warisan pemikiran almarhum akan terus menjadi inspirasi dalam membangun ekonomi yang adil dan berkelanjutan di Indonesia.(PR/04)