Proses Penerimaan Mahasiswa Baru Diharapkan Lebih Baik Lagi

Wakil Rektor 2 UKI Dr. Denny Tewu, S.E., M.M/Foto: istimewa

JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Dalam penerimaan mahasiswa baru Perguruan Tinggi Negeri (PTN) tahun 2022, satuan pendidikan dan siswa harus melakukan registrasi akun pada laman Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) terlebih dahulu melalui https://portal.ltmpt.ac.id.

Berbeda dengan tahun 2021, kegiatan registrasi akun LTMPT bagi sekolah dan siswa pada tahun 2022 tidak bersamaan agar bisa memberi kesempatan sekolah untuk mendaftar dan mengisi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS).

Kemenkumham Bali

Dalam penjelasannya Dr. Denny Tewu, S.E., M.M., Wakil Rektor 2 Universitas Kristen Indonesia (UKI) mengatakan, penerimaan mahasiswa baru tahun 2022, sebenarnya lanjutan penyempurnaan dari tahun 2021. Dimana tahun lalu masih ada masalah berkaitan dengan program komputer yang bermasalah. Sehingga menimbulkan kegagalan upload data, keterlambatan dan seterusnya yang menimbulkan banyak protes dari orang tua mahasiswa.

“Untuk itu proses yang ada saat ini diharapkan adanya pola yang lebih tertata baik dalam proses penerimaan mahasiswa baru sehingga semua berjalan secara teratur dan akurat, kita tentu mendukung dan berharap tidak ada lagi kejadian persoalan sistem yang sempat terjadi di tahun 2021,” ujar Denny kepada Sudutpandang.id, Selasa (11/1/2022).

Menurutnya, beragam bentuk tes masuk PTN seyogyanya nantinya akan dilaksanakan secara luring (luar jaringan). Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan oleh sebagian pihak yang terlibat dalam proses masuk perguruan tinggi. Mulai dari wali murid baik guru atau orang tua hingga siswa itu sendiri agar mampu menyiapkan pilihan yang sesuai dengan minatnya. Supaya kegiatan perkuliahan di kedepannya mampu berjalan dengan baik dan sesuai dengan tujuan awal.

“Dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan, maka proses yang akan dilakukan secara luring, tentunya perlu tersosialisasi secara baik, agar tidak terjadi lagi kebingungan-kebingungan untuk calon mahasiswa dapat memilih program studi dan fakultas yang menjadi keinginannya,” urainya.

KIP Kuliah

Pemerintah, lanjutnya, akan memberikan bantuan pendidikan bagi siswa dari keluarga kurang mampu secara ekonomi melalui Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah.

Bantuan ini, kata Denny, tentunya bagian dari keadilan sosial yang terus dilakukan oleh pemerintah.

‘Dengan harapan Mahasiswa yang kurang mampu namun memiliki kemampuan yang baik dapat tetap berkuliah dengan dukungan sepenuhnya dari pemerintah,” tandasnya.

Ia juga berharap dengan perubahan yang begitu cepat, namun terap berlandaskan kepada infrastruktur digitalisasi yang semakin baik.

“Maka semua pihak agar terus mengikuti perkembangan secara aktif, karena perubahan itu tidak terlihat secara fisik lagi atau konvensional dengan kehadiran langsung atau dengan kertas, tapi umumnya semua perubahan terjadi di udara secara sistem dengan cara online.” terang Denny.

Mereka yang terbiasa dengan sistem online akan lebih mudah mendapatkan informasi terkini, menjalani dan memanfaatkannya.

“Namun bagi mereka yang belum move on dengan cara-cara konvensional akan semakin tertinggal atas informasi atau berbagai fasilitas kemudahan yang tersedia secara online,” tutupnya.(red)

Tinggalkan Balasan