ASAHAN, SUDUTPANDANG.ID – Pekan Seni Budaya Daerah (PSBD) ke-6 Kabupaten Asahan resmi digelar dengan semangat memperkuat jati diri dan persatuan antar-etnis. Acara dua tahunan ini tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga momentum penting untuk memperkokoh kebudayaan daerah melalui gagasan Taman Kebhinekaan Asahan.
Konsep Taman Kebhinekaan ini akan diwujudkan di kawasan PSBD sebagai ruang terbuka budaya yang menampilkan rumah adat dari berbagai etnis di Asahan. Tujuannya, menjadi simbol kerukunan dan harmoni sosial di tengah keberagaman masyarakat.
Bupati Asahan, Taufik Zainal Abidin Siregar, S.Sos., M.Si., menegaskan bahwa PSBD ke-6 bukan sekadar perayaan seremonial, tetapi bagian dari strategi pembangunan karakter berbasis nilai-nilai kearifan lokal.
“Pekan Seni Budaya Daerah ini akan kami jadikan sebagai wadah pembentukan karakter masyarakat Asahan yang cinta budaya. Melalui Taman Kebhinekaan, kami ingin generasi muda tumbuh mengenal dan mencintai warisan daerahnya sendiri,” ujar Taufik.
Ia menambahkan, PSBD akan terus menjadi agenda rutin dua tahunan Pemerintah Kabupaten Asahan sebagai bentuk komitmen menjaga kelestarian budaya lintas etnis.
Wakil Gubernur Sumatera Utara, H. Surya, B.Sc., yang juga salah satu penggagas PSBD sejak tahun 2006, mengingatkan bahwa kegiatan ini lahir dari semangat kebersamaan lintas budaya.
“Pekan Seni Budaya Daerah bukan sekadar pertunjukan seni, tapi juga sarana memperkuat nilai kebangsaan. Asahan menjadi contoh daerah yang mampu menjaga keharmonisan antar-etnis di tengah keberagaman,” tuturnya.
Apresiasi juga datang dari pemerintah pusat melalui Dr. Ir. Ferry Arlian, M.Sc., Direktur Sarana dan Prasarana Ditjen Kebudayaan Kementerian Kebudayaan RI. Ia menilai langkah Pemkab Asahan menghadirkan Taman Kebhinekaan merupakan inovasi penting dalam dunia kebudayaan.
“Gagasan Taman Kebhinekaan ini sangat luar biasa. Asahan memiliki kekayaan etnis yang khas dan bisa dijadikan contoh bagi daerah lain di Indonesia,” ungkap Ferry Arlian.
Pembukaan PSBD ke-6 berlangsung meriah dan dihadiri berbagai unsur, mulai dari Forkopimda Kabupaten Asahan, DPRD, Kepala OPD, Camat, hingga tokoh masyarakat dan adat. Kehadiran lintas sektor ini menunjukkan komitmen kuat dalam menjaga persatuan sosial melalui seni dan budaya.
Dengan dukungan pemerintah pusat, provinsi, dan daerah, PSBD Asahan 2025 menjadi lebih dari sekadar pagelaran seni. Acara ini menjelma sebagai gerakan budaya kolektif yang meneguhkan identitas daerah, memperkuat nilai toleransi, dan menanamkan semangat Rambate Rata Raya sebagai simbol persatuan masyarakat Asahan.(MA/04)