Jakarta, Sudutpandang.id – Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) resmi menunjuk Alexander Thijs Jetse Zwiers sebagai Direktur Teknik (Dirtek) Timnas Indonesia.
Pengumuman itu disampaikan dalam konferensi pers di Hotel Mulia, Jakarta, Senin (25/8/2025), mengakhiri penantian panjang federasi untuk mengisi posisi strategis ini.
Penunjukan pria asal Belanda berusia 52 tahun tersebut menjadi langkah penting bagi PSSI untuk memperkuat struktur pembinaan dan pengembangan sepak bola nasional.
Zwiers bukan sosok asing dalam dunia kepelatihan. Dengan pengalaman lintas benua, mulai dari Eropa, Timur Tengah, hingga Amerika Latin, ia membawa reputasi sebagai pengembang filosofi permainan dan pembina talenta muda yang sukses.
Sebelum menerima tawaran PSSI, Alexander Zwiers menjabat sebagai Direktur Teknik Federasi Sepak Bola Yordania (JFA) sejak 2019.
Di bawah kepemimpinannya, Yordania mencatat sejarah dengan lolos ke final Piala Asia 2023 di Qatar, pencapaian terbaik sepanjang sejarah sepak bola negara tersebut.
Karier Zwiers dimulai di Belanda sebagai pelatih akademi di klub SC Cambuur dan FC Groningen.
Pada 2002, ia mendapat kesempatan internasional pertamanya dengan menangani Timnas U-15 Qatar. Setelah itu, ia meniti karier di kawasan Timur Tengah, melatih akademi Al Garafa (2006–2008) dan Al Ahli (2008–2012).
Nama Zwiers juga tercatat di benua Amerika ketika ia bekerja sama dengan legenda sepak bola Johan Cruyff di klub Meksiko, Chivas Guadalajara, pada 2012–2013.
Saat itu, Cruyff menjabat penasihat teknis, sedangkan Zwiers mengelola akademi U-14 dan U-16 sekaligus menduduki posisi Asisten Direktur Teknik.
Jejak kariernya berlanjut di Kazakhstan sebagai Technical Manager Kairat Almaty (2013–2014), kemudian bergabung dengan klub-klub elite Uni Emirat Arab (UEA).
Ia menjadi Technical Manager Al Shabab (2014–2015) dan kemudian Direktur Teknik Al Wahda (2015–2018), sebelum akhirnya menerima tawaran dari federasi Yordania.
Rekam jejak tersebut melengkapi portofolionya sebagai sosok yang berpengalaman dalam pengembangan pemain muda, peningkatan kualitas pelatih, serta manajemen teknis tim nasional.
Di Indonesia, Zwiers akan melanjutkan tugas yang sebelumnya dijalankan oleh Indra Sjafri selaku Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Teknik.
Posisi ini memiliki peran vital, tidak hanya untuk membangun filosofi permainan tim nasional, tetapi juga merancang sistem pembinaan berjenjang dari usia muda hingga level senior.
Menurut keterangan resmi PSSI, Direktur Teknik bertanggung jawab memastikan setiap program pembinaan berjalan konsisten dan sesuai visi federasi.
Hal ini mencakup pengembangan pemain muda, peningkatan kualitas pelatih, hingga koordinasi antar-departemen, termasuk analisis data, kedokteran olahraga, dan manajemen kompetisi.
“Sepak bola Indonesia memiliki potensi besar. Saya datang bukan hanya untuk memberi strategi, tapi juga membantu menciptakan sistem berkelanjutan demi masa depan,” kata Zwiers saat diperkenalkan.
Harapan Besar untuk Masa Depan Timnas
Penunjukan Zwiers diharapkan menjadi langkah awal menuju pembenahan menyeluruh.
PSSI menargetkan kehadiran Direktur Teknik baru mampu memperkuat filosofi permainan yang jelas, meningkatkan kualitas kompetisi usia muda, dan membangun sistem yang sejalan dengan tren sepak bola modern.
PSSI juga menekankan pentingnya kesinambungan program, agar setiap tahapan pembinaan menghasilkan pemain berkarakter kuat, mampu bersaing di level Asia, bahkan dunia. Dalam jangka panjang, keberhasilan pembinaan usia muda akan menentukan prestasi timnas senior.
“Ini adalah proyek jangka panjang. Kami ingin memastikan semua elemen bergerak sesuai arah yang sudah ditentukan,” ujar perwakilan PSSI dalam keterangan resminya.
Dengan rekam jejak yang solid, publik menaruh ekspektasi tinggi pada Zwiers untuk membawa perubahan signifikan.
Namun, tantangan yang dihadapinya tidak ringan. Konsistensi dalam implementasi program, perbaikan kualitas kompetisi, serta koordinasi dengan pemangku kepentingan daerah akan menjadi kunci keberhasilan.
Zwiers sendiri menyadari hal tersebut. “Ini bukan pekerjaan satu atau dua tahun, tetapi proyek besar yang membutuhkan kerja sama semua pihak,” ujarnya.
Ia menegaskan komitmennya untuk memperkuat pondasi pembinaan yang kokoh, demi mewujudkan target jangka panjang PSSI.
Dengan visi yang jelas dan pengalaman yang luas, kehadiran Alexander Zwiers diharapkan menjadi titik awal era baru sepak bola Indonesia yang lebih terarah, profesional, dan kompetitif di kancah internasional.