Pulang Kampung, Timur Kiemas Ziarah dan Doa Bersama untuk Leluhur

Foto:dok.Timur Kiemas

MUARA ENIM, SUDUTPANDANG.ID – Timur Kiemas pulang kampung ke Desa Tanjung Raman, Kecamatan Ujan Mas, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan (Sumsel), tepatnya di kediaman almarhum Muhammad Taufiq Kiemas.

Kedatangan putra dari almarhum Dusi Kiemas ini untuk bersilaturahmi sekaligus berziarah memanjatkan doa untuk para leluhur. Desa Tanjung Raman, Muara Enim merupakan tanah kelahiran almarhum Taufiq Kiemas.

Kemenkumham Bali

Kegiatan diawali Kamis pagi, 25 November 2021 dengan mengunjungi makam para leluhur. Melintasi Sungai Lematang dengan berjalan menyusuri perkebunan dan menyisiri hutan untuk berziarah ke makam Syeh Tuan Angkasa Keramahtuan yang dikenal sebagai salah satu penyebar agama Islam pertama di Sumsel.

Terdapat tiga makam yang berdekatan dengan makam Syeh Tuan Angkasa, yakni keluarga termasuk makam istrinya. Ziarah kubur juga dilakukan Timur Kiemas bersama rombongan ke makam keluarga di pemakaman umum pinggir jalan dekat Desa Tanjung Raman.

Selanjutnya, pada malam harinya, tepat Jumat malam, dilakukan silaturahmi dan doa bersama warga desa. Turut hadir Habib Usman Alkaff dari Palembang yang langsung memberikan doa untuk leluhur dan keluarga almarhum keluarga besar Kiemas.

Doa bersama dipimpin Habib Usman Alkaff (dok.Timur Kiemas)

Dalam tausiahnya, Habib Usman Alkaff mengajak semua senantiasa mensyukuri dan mentauladani Nabi Muhammad SAW, pada kehidupan sehari-hari agar semuanya akan penuh makna. Bagi yang telah meninggal dunia dapat diampuni dosanya dan ditempatkan di surga. Bagi yang masih hidup dapat dilancarkan urusan di dunia.

“Semoga hubungan silaturahmi antar warga di Desa Tanjung Raman Muara Enim dapat terus terjaga,” harap Timur Kiemas.

Dirinya juga mengajak sepuh dan keluarga di Tanjung Raman berdoa untuk para leluhurnya agar tetap mengingat sejarah perjuangan. Jas merah, jangan melupakan sejarah para leluhur.

“Agar saudaraku sebangsa dan setanah air pada acara kegiatan saya sebelumnya di Bogor dan di kota-kota lain yang akan dilaksanakan, saya mohon stop dulu karena badai bencana non alam masih selalu mengintai. Untuk itu, mari merubah pola kegiatan dari kegiatan yang sudah teragenda dengan agenda bersholawat di tempat masing-masing,” pesannya.

Ia mengaku bangga dapat bersama semuanya. Ia kembali mengajak untuk mendukung dirinya berdoa dari tempat masing-masing agar bencana non alam atau Covid-19 cepat berlalu.

“Mari kita bergandengan tangan untuk terus berdoa kepada para pendahulu kita agar senantiasa diberikan kedamaian dan terlepas dari belenggu Covid-19,” ajaknya penuh semangat.

“Sementara saya sendiri akan fokus untuk memperbaiki diri sendiri dengan istiqomah di kampung leluhur saya, karena saya malu terhadap leluhur dan bangsa ini, belum bisa memberikan kontribusi apa-apa pada negeri ini, sebelum lebih jauh membahas negeri ini saya akan memperbaiki diri sendiri dulu, juga keluarga kecil saya,” pungkas Timur Kiemas.(red)

Tinggalkan Balasan