PRAYA, NTB, SUDUTPANDANG.ID – Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat menyatakan perayaan puncak Bau Nyale (menangkap cacing laut) yang merupakan tradisi budaya Suku Sasak bakal dipusatkan di Pantai Tanjung An, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, 10-11 Februari 2023.
“Perayaan malam puncak Bau Nyale di Pantai An. Bau Nyale tetap di Pantai Seger pada pagi hari,” kata Bupati Lombok Tengah, H Lalu Pathul Bahri di Praya, Jumat (20/1/2023).
Ia mengatakan lokasi peringatan puncak Bau Nyale itu telah dilakukan rapat koordinasi bersama semua pihak termasuk tokoh agama dan para budayawan.
Pihaknya berharap kepada para Kades dan tokoh masyarakat agar tidak menjadi bahan perdebatan lokasi acara Bau Nyale.
“Jangan dipersoalkan untuk lokasi acara perayaannya. Mari kita dukung kegiatan ini untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat,” katanya.
Ia mengatakan kegiatan ajang Bau Nyale diselenggarakan di Pantai An untuk menjaga pembangunan di wilayah Barat KEK dan Sirkuit Mandalika. Hal itu dilakukan, karena sebentar lagi akan menyelenggarakan ajang WSBK bulan Maret 2023.
“WSBK bakal digelar lagi Sirkuit Mandalika,” katanya.
Untuk itu, ia mengajak semua masyarakat untuk saling menjaga kondusitifitas di wilayah Kabupaten Lombok Tengah, sehingga pertumbuhan ekonomi dan kemajuan pariwisata di Lombok Tengah terus berkembang.
“Kita jaga kamtibmas untuk kemajuan daerah ini,” katanya.
Pemkab Lombok Tengah menyatakan, berdasarkan hasil ritual sangkap warige tokoh budayawan maupun tokoh agama, waktu Bau Nyale (menangkap cacing laut) di Pantai Seger, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika diputuskan tanggal 10-11 Februari 2023
“Sesuai hasil sangkap madye atau musyawarah. Bau Nyale di Pantai Seger itu ditetapkan, Jumat 10 Februari hingga Sabtu 11 Februari,” kata tokoh budayawan, Agus Fathurrahman pada acara sangkap warige di Desa Wisata Ende Desa Sengkol di Praya, Rabu (11/1).
Ia mengatakan dari hasil sidang “medye sangkap warige” itu memberikan rekomendasi SOP kepada pemerintah daerah untuk menyusun agenda Bau Nyale. Rekomendasi kedua, perlu ada konsep dalam ajang Bau Nyale, sehingga nyale bisa keluar pada waktunya.
“Nyale akan tumpah ruah (banyak),” kata Agus Fathurrahman. (02/Ant)