Puskes Haji: Usai Puncak Ibadah di Armuzna, Jamaah Haji Butuhkan Istirahat

Jamaah haji mengambil perbekalan di tengah prosesi ibadah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna0, Arab Saudi, yang menguras stamina, Sabtu (1/7/2023). FOTO: dok.Ant

JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Jamaah haji Indonesia diimbau Kepala Pusat Kesehatan (Puskes) Haji Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Liliek Marhaendro Susilo untuk beristirahat di penginapan usai prosesi ibadah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) pada 13 Zulhijjah 1444 Hijriah atau 1 Juli 2023.

Armuzna adalah rangkaian proses ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina sebagai kegiatan puncak ibadah haji di Arab Saudi.

Kemenkumham Bali

“Jamaah haji yang sudah selesai melaksanakan prosesi Armuzna, kami imbau untuk beristirahat di hotel satu sampai dua hari supaya lelah berkurang dan mengisi tenaga kembali,” katanya keterangan pers Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes yang diterima di Jakarta, Senin (3/7/2023).

Ia mengatakan berakhirnya prosesi Armuzna sekaligus menandakan operasional Pos Kesehatan (Poskes) Arafah juga selesai.

Poskes Arafah telah melayani 163 haji sakit dan 18 orang dirujuk ke Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS). Adapun tiga penyakit terbanyak yaitu 21 kasus pneumonia, 18 heatstroke, dan 11 demensia.

BACA JUGA  Surya Paloh: Kemungkinan Koalisi dengan Demokrat Cukup Besar

Pada operasional Poskes Arafah, terdapat 12 peserta ibadah haji wafat, empat di antaranya wafat di RS Arab Saudi, tujuh peserta haji lainnya wafat di Poskes Arafah, dan satu peserta haji wafat di tenda. Penyebab terbanyak di Poskes Arafah adalah serangan jantung.

Di Poskes Muzdalifah telah dikerahkan 51 tenaga kesehatan di 11 pos dan sudah merawat 163 peserta haji sakit yang 10 di antaranya dirujuk di RS Arab Saudi.

Di Poskes Mina disiagakan 115 tenaga kesehatan dan telah merawat 429 peserta haji, dengan 295 peserta di antaranya dirujuk ke RS Arab Saudi. Penyakit terbanyak yang ditangani adalah heatstroke sebanyak 100 kasus.

BACA JUGA  Kominfo Gagas Gerakan Menuju Smart City

Terdapat 58 peserta haji wafat selama operasional Poskes Mina, yakni 23 pasien wafat di RS Arab Saudi dan empat pasien wafat di poskes, 19 pasien wafat di tenda, dan dua pasien wafat di perjalanan.

Pelayanan kesehatan lainnya yakni Pos Kesehatan Satelit yang dioperasionalkan oleh Emergency Medical Team (EMT) mendeteksi 277 penyakit dan 79 respons darurat. Kasus terbanyak adalah heatstroke.

Liliek menyampaikan penyelenggaraan kesehatan haji di Armuzna telah berjalan dengan lancar dengan beberapa kendala dalam pelayanan dapat diatasi.

“Pelaksanaan tahun ini juga akan kami evaluasi sehingga bisa menjadikan pelajaran untuk peningkatan kualitas penyelenggaraan kesehatan haji tahun mendatang,” katanya.

Ia menjelaskan prosesi ibadah haji di Armuzna menguras energi para peserta haji. Oleh karena itu, jajarannya sudah bersiap untuk mengantisipasi kondisi kesehatan usai Prosesi Armuzna.

BACA JUGA  Pjs Bupati Sidoarjo Hadiri Wisuda Lulusan Poltek Kesehatan Kerta Cendekia

Ia juga mengingatkan para peserta haji untuk sering minum dengan tidak menunggu haus terlebih dahulu.

Jika hendak beraktivitas di luar hotel, katanya, selalu mengenakan alat pelindung diri, seperti masker, kacamata hitam, topi, dan payung.

“Penting untuk jamaah haji tetap mengonsumsi makanan tepat waktu dan sehari sekali mengonsumsi oralit,” kata Liliek Marhaendro Susilo. (02/Ant)