PW MABMI Sumsel 2025-2030 Resmi Dilantik, Momentum Perkuat Budaya Melayu

PW MABMI Sumsel 2025–2030 Resmi Dilantik, Momentum Perkuat Budaya Melayu
Pengurus Wilayah Majelis Adat Budaya Melayu Indonesia (PW MABMI) Provinsi Sumatera Selatan periode 2025 - 2030 resmi dilantik di Aula Putri Kembang Dadar, BPSDMD Provinsi Sumsel, Sabtu (19/7/2025).(Foto: istimewa)

PALEMBANG, SUDUTPANDANG.ID – Pengurus Wilayah Majelis Adat Budaya Melayu Indonesia (PW MABMI) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) periode 2025 – 2030 resmi dilantik di Aula Putri Kembang Dadar, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Provinsi Sumsel, pada Sabtu (19/7/2025).

Pelantikan kepengurusan PW MABMI Sumsel turut dihadiri sejumlah tokoh adat dan pejabat penting, termasuk Sultan Palembang Darussalam, Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Jaya Wikrama RM Fauwaz Diradja. Ia didampingi para tokoh adat seperti Raden Zainal Abidin Rahman Dato’ Pangeran Puspo Kesumo, Pangeran Mas’ud Khan, R.M. Rasyid Tohir, Dato’ Pangeran Nato Rasyid Tohir, serta Dato’ Pangeran Suryo Febri Irwansyah (Vebri Al Lintani).

Turut hadir Ketua Umum PB MABMI Prof. Dr. OK. Saidin, S.H., M.Hum., perwakilan MABMI dari Singapura Dato Ismail Ramli, serta Ketua Panitia Dr. Farhat Syukri, S.E., M.Si., bersama jajaran pengurus wilayah MABMI se-Indonesia. Dalam kesempatan tersebut, Prof. Dr. H. M. Edwar Juliartha, S.Sos., M.M. resmi dilantik sebagai Ketua PW MABMI Sumsel.

BACA JUGA  Mimpi Maulana Ardiansyah Miliki Album

Dalam sambutannya, Sultan Mahmud Badaruddin IV menyampaikan apresiasi atas pelantikan tersebut dan menaruh harapan besar kepada kepengurusan baru. Ia menekankan pentingnya peran MABMI dalam memperkuat eksistensi budaya Melayu di Sumatera Selatan.

“MABMI adalah bagian dari komponen budaya Sumsel yang berkontribusi dalam pemajuan budaya Melayu. Kami berharap MABMI dapat terus bersinergi dengan organisasi budaya lainnya dalam memperkuat identitas kultural di Sumatera Selatan,” ujar Sultan.

Senada dengan itu, Wakil Gubernur Sumsel, Cik Ujang, menegaskan pentingnya melestarikan adat dan budaya Melayu sebagai bagian integral dari jati diri masyarakat Sumsel. Ia mengingatkan bahwa budaya Melayu telah berkembang luas, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di Malaysia, Brunei Darussalam, dan Singapura.

“Adat budaya Melayu harus senantiasa dihidupkan. Ini adalah identitas yang telah berakar kuat di berbagai negara. Kita punya tanggung jawab untuk menjaganya,” tegasnya.

BACA JUGA  Pengamat Politik Sebut Anies Baswedan Cenderung Menunggu Dilamar Partai Politik

Cik Ujang juga menyerukan pentingnya menjaga persatuan di tengah dinamika sosial dan politik. “Pegang teguh adat Melayu. Jangan mudah diadu domba. Loyalitas kita harus tegak lurus terhadap pemimpin, baik itu bupati, wali kota, gubernur, maupun presiden,” tambahnya.

Ia turut menyampaikan selamat kepada Prof. Edwar Juliartha dan seluruh pengurus PW MABMI Sumsel yang baru dilantik. Ia berharap MABMI menjadi mitra strategis pemerintah dalam pembangunan daerah yang berakar pada nilai-nilai budaya.

Sementara itu, Prof. Edwar Juliartha menyatakan bahwa langkah awal yang akan dilakukan adalah konsolidasi internal dan penyelenggaraan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) untuk merumuskan program kerja.

Salah satu program strategis yang telah dirancang ialah pembentukan basis data populasi suku Melayu di Sumatera Selatan. Data tersebut akan menjadi dasar bagi penyusunan kebijakan pelestarian budaya yang tepat sasaran.

BACA JUGA  Jokowi Sumbang Sapi Jenis Australian Brangus untuk Warga Lereng Gunung Merapi

Ia menegaskan, MABMI ke depan akan berfokus pada penguatan identitas budaya melalui pendekatan yang terstruktur dan berbasis data.

“Data awal menunjukkan bahwa populasi Melayu di Sumsel sangat dominan. Ini menjadi kebanggaan sekaligus tanggung jawab bagi kami untuk menjaga dan memperkuat warisan budaya ini,” ungkap Prof. Edwar.(01)