JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Radio Taiwan Internasional (RTI) sepakat menjalin kerja sama pertukaran berita dengan Kantor Berita MINA melalui penandatanganan Letter of Intent (LoI) yang dilakukan oleh Chairperson RTI, Cheryl Lai dan Pemimpin Umum MINA Arief Rahman serta disaksikan langsung Sekretaris Utama Taipei Economic and Trade Office (TETO) Morgan Yang.
Siaran pers RTI, Selasa (6/6/2023) menyebutkan, acara penandatanganan kerja sama berlangsung di Kantor Berita MINA, Gedung MER-C, Jakarta Pusat, Senin (5/6/2023).
Delegasi RTI yang hadir pada acara tersebut dipimpin langsung oleh Chairperson Cheryl Lai, disertai Anggota Dewan Direksi Chang Cheng-yang, Manager of International Language Department Carlson Wong, Senior Consultant Tony Thamsir, Koordinator Bahasa Indonesia Farini Anwar, Jurnalis Lin Yung-ching, dan Penyiar RTI Bahasa Indonesia Amina Tjandra.
Sementara itu dari pihak Kantor Berita MINA, selain Pemimpin Umum Arief Rahman, hadir pula Redaktur Senior Ali Farkhan Tsani, Sekretaris Redaksi Widi Kusnadi, Kepala Peliputan Rana Setiawan, Kepala Redaksi Bahasa Arab (Desk Internasional) Rifa B Arifin, dan fotografer Abdullah.
Dalam kata sambutannya, Pemimpin Umum MINA mengharapkan agar kerja sama dengan radio nirlaba milik Pemerintah Taiwan itu dapat membawa hubungan yang semakin erat antara Indonesia dengan Taiwan. Kemudian dapat semakin menyebarluaskan informasi mengenai Taiwan dan Indonesia melalui kedua media tersebut.
Saat melakukan pertukaran pandangan dan informasi, pihak Kantor Berita MINA juga menjelaskan mengenai tim pertolongan kemanusiaan yang juga turut dilakukan para jurnalis MINA di berbagai lokasi bencana.
Para wartawan MINA yang akan diutus ke lokasi liputan juga mendapatkan pelatihan khusus dalam hal memberikan pertolongan terhadap korban bencana, termasuk pembalutan luka singkat di tengah kondisi mendesak.
Apresiasi
Mendengar keterangan tersebut, Chairperson RTI Cheryl Lai mengaku kagum dan terharu terkait sikap yang dimiliki oleh para jurnalis Kantor Berita MINA. Selain melakukan tugas jurnalistik, juga tidak lupa memberikan pertolongan kemanusiaan bagi yang membutuhkan.
“Ini adalah sebuah hal yang luar biasa, karena membutuhkan pelatihan dan bimbingan khusus dalam menyikapi kondisi yang tengah dihadapi oleh para jurnalis yang mungkin saja berada dalam situasi bencana atau perang. Selain meliput, Kantor Berita MINA ternyata juga bekerja sama dengan MER-C yang memberikan pertolongan kemanusiaan. Ini patut diberikan apresiasi yang tinggi,” katanya.
Cheryl Lai juga mengemukakan, para wartawan di Taiwan biasanya hanya akan dilatih untuk menjadi peliput dengan sudut pandang orang ke tiga, sehingga berita liputan yang ada dapat lebih netral. Namun MINA yang bekerja sama dengan MER-C ternyata juga mampu memberikan pertolongan bagi korban dalam kondisi mendesak.
Sebagai informasi, MINA yang didirikan pada 2012 merupakan kantor berita umum yang berlandaskan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil alaamiin (rahmat bagi semesta alam) dan menyiarkan berita dalam tiga bahasa, yaitu Bahasa Indonesia, Arab, dan Inggris.
Berkenaan dengan hubungan kerja sama yang dijalin antara RTI dan MINA, maka secara resmi berbagai jenis pertukaran informasi dan berita di antara kedua belah pihak sudah langsung bisa berjalan.
Cheryl Lai berharap dengan adanya kerja sama tersebut, RTI yang terus menyuarakan perdamaian di tengah kondisi gejolak yang tengah dihadapi oleh dunia saat ini bisa turut menjadi bagian dari dunia dan mampu memberikan keseimbangan dalam berbagai liputan berita yang ada.
Selain menyampaikan informasi terkini perihal Taiwan melalui siaran gelombang SW, RTI Siaran Indonesia juga terus berinovasi menggunakan layanan internet dan media sosial untuk memperluas jangkauan, terutama melalui facebook, aplikasi seluler dan podcast.(PR/01)
