Ruben Onsu Cerita Perjalanan Spiritual Usai Masuk Islam

Islam
Presenter Ruben Onsu (Foto: Net)

JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Presenter ternama Ruben Onsu mengungkap kisah menyentuh terkait perjalanannya menjadi mualaf. Setelah resmi memeluk agama Islam pada hari pertama Idulfitri 1446 H, tepatnya pada (31/5/2025). Ruben membagikan perubahan besar dalam hidupnya, terutama dalam hal rutinitas ibadah dan ketenangan batin.

Ruben menceritakan bagaimana ia kini lebih disiplin dalam menjalankan ibadah salat lima waktu, bahkan sudah terbiasa bangun untuk salat tahajud di sepertiga malam.

“Sekarang hidup saya lebih teratur. Saya bangun malam untuk tahajud, tidur sebentar, lalu lanjut salat subuh. Kalau sampai terlewat satu waktu salat, perasaan saya berat sekali,” ujar Ruben penuh refleksi di kanal YouTube Trans TV.

Sebagai seorang mualaf, Ruben mengaku bahwa dirinya kini lebih sering curhat kepada Allah. Menurutnya, tidak ada tempat yang lebih nyaman untuk meluapkan isi hati selain dalam sujud terakhir saat salat.

BACA JUGA  China Minta Jepang Buang Air yang Terkontaminasi Nuklir ke Samudra Pasifik

“Dulu saya banyak mengandalkan manusia, sekarang saya lebih percaya untuk bercerita langsung kepada Allah. Rasanya jauh lebih lega,” jelas ayah tiga anak ini.

Ruben juga mengungkap bahwa di balik sosoknya yang ceria di layar kaca, ia menyimpan banyak pergulatan batin. Namun kini, setiap kegelisahan ia lepaskan dalam doa dan ibadah.

“Saat sujud, saya mohon agar ketika waktunya tiba, saya dipanggil dalam keadaan bersih, tanpa dendam, tanpa kemarahan. Hanya ingin pulang dalam kondisi yang baik,” ungkapnya haru.

Ruben menegaskan bahwa keputusan memeluk Islam bukanlah hal yang mudah dan instan, melainkan melalui proses pencarian dan kontemplasi yang mendalam. Kini setelah resmi menjadi bagian dari umat Muslim, ia berharap bisa istiqamah menjalani ajaran Islam dan meraih ketenangan hati yang hakiki.

BACA JUGA  Mimpi Maulana Ardiansyah Miliki Album

“Saya ingin tetap konsisten. Hidup ini singkat, dan saya ingin menjalaninya dengan hati yang tenang, lebih mendekat kepada Tuhan,” tutup Ruben.(04)