PAMULANG, SUDUTPANDANG.ID – Petugas Polsek Pamulang mengamankan 6 pelajar SMA asal Depok dan Parung, Bogor, yang diduga akan ikut melakukan aksi demonstrasi ke Jakarta, Senin (11/4/2022). Dari tangan para 6 pelajar ini disita air keras dan atribut almamater kampus swasta.
Kapolsek Pamulang Kompol Endy Mahandika menjelaskan enam pelajar SMA yang diamankan itu bukan satu kelompok pelajar. “Dua pelajar SMA di Depok, mengaku akan pulang ke Ciputat, dan empat lainnya menumpang truk terbuka dari SMA di Parung, mengakui memang akan ikut aksi demo ke Jakarta,” ucapnya.
Dia menjelaskan, enam pelajar SMA itu diamankan berdasarkan hasil pengamatan petugas pos pantau di Jalan RE Martadinata, Kecamatan Pamulang, yang berbatasan antara Kota Tangsel – Depok dan Kabupaten Bogor.
Lebih detil, Endy menerangkan bahwa dua pelajar pertama diamankan saat berboncengan menggunakan sepeda motor melintasi pos pantau Jalan RE Martadinata. Petugas yang curiga menghentikan dan memeriksa mereka.
“Saat ditanya mengaku hendak akan pulang ke rumahnya di Ciputat, seusai sekolah di wilayah Depok. Kemudian saat diperiksa tas ada botol berisi air, ketika air tersebut dites, ternyata air keras,” terang Endy.
Selanjutnya, karena membawa zat kimia berbahaya, kedua pelajar itu kemudian digelandang ke Mapolsek Pamulang, guna dimintai keterangan lebih lanjut. “Mengakunya ingin pulang ke Ciputat, bukan mau ikut demo,” tegas Kapolsek.
Kemudian, petugas mengamankan empat pelajar SMA asal Parung, Bogor. Mereka menumpang truk terbuka dari wilayah Parung, Bogor melintasi pos pantau di Jalan RE Martadinata.
“Ketika petugas kami kejar, mereka lari dan akhirnya empat pelajar itu kami amankan. Di tasnya terdapat almamater kampus swasta dan bendera merah putih, dari pemeriksaan petugas mereka mendapat ajakan untuk aksi ke Jakarta, dan mereka mengakui hendak ke Jakarta,” jelas Endy.
Keenam pelajar itu akan dibina dan akan diproses sesuai arahan Kapolres Tangsel. “Berdasarkan arahan pimpinan, mereka akan kami lakukan pembinaan. Nanti kita minta orang tua dan guru mereka yang menjemput. Saat ini keenam pelajar tersebut masih dimintai keterangan,” jelasnya.(red)