PASURUAN, SUDUTPANDANG.ID –Komitmen menghadirkan lingkungan pendidikan inklusif kembali ditegaskan UPT SMPN 4 Pasuruan melalui Sosialisasi Pendidikan Inklusif yang digelar di aula sekolah. Acara ini menjadi langkah nyata sekolah dalam mendukung Program Sekolah Ramah Anak sekaligus membangun ekosistem pendidikan yang adil dan berpihak pada semua peserta didik.
Kegiatan sosialisasi ini diikuti oleh guru, wali murid, kepala sekolah, serta menghadirkan narasumber profesional di bidang pendidikan inklusif. Antusiasme peserta terlihat dari keterlibatan aktif mereka dalam sesi diskusi dan materi yang membahas strategi penerapan inklusi di lingkungan sekolah.
Kepala UPT SMPN 4 Pasuruan, Makhrus Siddiq, S.Psi., M.Pd.I., menegaskan bahwa pendidikan inklusif bukan sekadar program tambahan, melainkan pendekatan pendidikan yang mengakui keberagaman dan menjamin hak semua anak untuk mendapatkan pembelajaran berkualitas.
“Sekolah harus menjadi rumah yang aman bagi seluruh siswa, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus. Tugas guru adalah membantu setiap anak berkembang sesuai potensinya, tanpa diskriminasi,” ujarnya dalam keterangan tertulisnya, Selasa (5/8/2025).
Pendidikan inklusif sendiri memungkinkan semua peserta didik, termasuk anak berkebutuhan khusus, siswa dari keluarga rentan, maupun anak dari kelompok minoritas, untuk belajar di lingkungan yang sama. Pendekatan ini mendorong pembelajaran partisipatif, adaptif, dan berbasis empati.
Dalam sesi pemaparan materi, narasumber menekankan beberapa prinsip utama pendidikan inklusif di antaranya:
- Pengakuan dan penerimaan terhadap keberagaman peserta didik.
- Penghapusan hambatan belajar dan partisipasi.
- Pengelolaan kelas yang diferensiatif dan adaptif.
- Kolaborasi antara guru, orang tua, psikolog, dan tenaga pendukung lainnya.
Selain materi teori, peserta juga diajak berdiskusi dan berbagi pengalaman terkait tantangan mengelola kelas inklusif. Narasumber menekankan bahwa dukungan keluarga dan komunitas sangat penting dalam keberhasilan.
Kegiatan sosialisasi ini menjadi pengingat bahwa inklusi bukan sekadar menerima perbedaan, tetapi juga mengubah pola pikir dalam membangun sistem pendidikan yang berpihak pada setiap anak. Nilai-nilai seperti empati, kolaborasi, dan gotong royong menjadi fondasi utama.
Dengan mengusung slogan SPANPA SMART (Sehat, Merdeka, Aman, Religius, dan Tepercaya), SMPN 4 Pasuruan berkomitmen menghadirkan lingkungan belajar yang unggul, humanis, dan berkeadilan sosial. Sosialisasi ini diharapkan menjadi awal terciptanya ekosistem pendidikan inklusif yang mendukung pertumbuhan anak secara optimal, baik akademik maupun karakter.(ACZ/04)