Pasuruan, Sudutpandang.id – Suasana ruang pertemuan SMPN 4 Pasuruan pada Kamis, 7 Agustus 2025, terasa berbeda dari biasanya. Puluhan siswa berkumpul dengan penuh antusias menyimak paparan dari para Duta Anti Korupsi SMA Negeri 1 Gondangwetan yang hadir untuk memberikan sosialisasi mengenai bahaya korupsi dan pentingnya menanamkan nilai-nilai integritas sejak dini.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program edukasi publik yang diinisiasi oleh SMA Negeri 1 Gondangwetan, bekerja sama dengan SMPN 4 Pasuruan, untuk menumbuhkan kesadaran antikorupsi di kalangan pelajar. Para Duta Anti Korupsi yang merupakan siswa-siswi terpilih dan telah mendapatkan pelatihan khusus memaparkan materi dengan bahasa yang mudah dipahami oleh peserta.
Dalam sebuah wawancara, Kepala SMPN 4 Pasuruan, Makhrus Siddiq, S.Psi. M.Pd.I, mengapresiasi inisiatif ini. “Pendidikan antikorupsi tidak cukup hanya diberikan di tingkat perguruan tinggi atau saat seseorang sudah bekerja. Justru harus ditanamkan sejak sekolah dasar dan menengah, agar anak-anak kita tumbuh menjadi generasi yang jujur dan bertanggung jawab,” ujarnya.
Materi sosialisasi mencakup pengertian korupsi, bentuk-bentuk tindakan koruptif yang sering tidak disadari, hingga dampak merugikan bagi masyarakat dan negara. Duta Anti Korupsi juga menekankan bahwa perilaku seperti mencontek, menyalahgunakan fasilitas sekolah, atau mengambil hak orang lain, meski terlihat sepele, merupakan bibit perilaku koruptif yang harus dihindari.
Salah satu Duta Anti Korupsi menyampaikan bahwa mereka ingin mengajak adik-adik di SMPN 4 untuk menjadi agen perubahan di lingkungan masing-masing. “Kami ingin adik-adik sadar bahwa korupsi tidak hanya soal uang miliaran. Korupsi bisa dimulai dari hal kecil, dan pencegahan harus dimulai dari diri sendiri,” ungkapnya.
Sesi sosialisasi dikemas secara interaktif. Selain paparan materi, ada juga pemutaran video edukasi, permainan kuis bertema integritas, dan sesi tanya jawab. Beberapa siswa terlihat antusias mengajukan pertanyaan, seperti bagaimana mengajak teman untuk ikut bersikap jujur.
Menurut salah satu siswa SMPN 4, Bagas, kegiatan ini sangat bermanfaat. “Saya jadi tahu kalau kejujuran itu harus dijaga di mana saja, bukan hanya di sekolah. Ternyata banyak hal kecil yang bisa termasuk korupsi kalau kita tidak hati-hati,” ujarnya.
Dengan terselenggaranya sosialisasi ini, diharapkan kesadaran antikorupsi di kalangan pelajar semakin meningkat, sehingga mereka kelak tumbuh menjadi pemimpin dan warga negara yang bersih, jujur, dan amanah.(ACZ)