Jakarta, SudutPandang.id-PT Sinde Budi Sentosa Indonesia, yang dikenal dengan produk larutan penyegar “Cap Badak” menjadi sponsor utama produksi film animasi “Riki Rhino”. Film ini bertujuan untuk mengajak anak-anak dan orang tua peduli lingkungan serta melindungi hewan langka yang ada di Indonesia.
Menggandeng Batavia Films, Produser Film Lucki Lukman Hakim dan Genesis Timotius, Sutradara Erwin Budiono, Penulis Film Cassandra Massardi, dan Aktor pengisi suara Film Elwin Hendrijanto, film ini menjadi apik dan enak ditonton.
Untuk pengisi suara, Batavia Pictures menggandeng Hamish Daud, Ge Pamungkas, Dimas Danang Suryonegoro, Niken Anjanu, Mo Sidik, Zack Lee, Aurel Hermansyah, Arsy Hermansyah, Jony Yuwono dan masih banyak lagi.
Penulis dan Pencetus Film animasi Jony Yuwono, Wakil Presiden PT Sinde Budi Pharmaceutical Group, menuturkan film ini menggabungkan berbagai aspek penting, yaitu bukan hanya menghibur namun juga memberikan makna.
”Film ini dibuat sepenuh hati, dan proses pengembangan cerita mempertimbangkan berbagai aspek” ujar Joni dalam sesi jumpa pers di Epicentrum XXI, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (23/2/2020) lalu.
Film ini mencoba menggabungkan aspek persahabatan, konservasi dan pentingnya peduli lingkungan. Karenanya Film Riki Rhino juga menggandeng pegiat lingkungan sekaligus Aktor Hamish Daud yang juga dikenal sebagai salah satu pendiri Yayasan Indonesian Ocean Pride.
Adapun jalan cerita singkatnya adalah, setelah terpisah dari ibunya akibat kebakaran hutan, Riki sang Badak
Sumatera muda harus kehilangan culanya akibat dicuri oleh pemburu hewan bernama Mister Jak. Atas dukungan sahabatnya bernama Beni, seekor bebek, Riki bangkit dan termotivasi untuk menemukan kembali culanya.
Namun untuk mendapatkan culanya kembali, Riki harus melawan para pemburu hewan dan pelaku penebangan liar. Itu tentu bukan tantangan mudah bagi Riki yang masih muda.
Perjuangan mencari cula sekaligus membuka petualangan baru bagi Riki dan Beni. Keduanya berkelana ke berbagai hutan untuk mencari sang Master yang menurut kabar burung bisa mengabulkan segala permintaan.
Generasi Milenial
Film Riki Rhino menjadi agenda penting bagi generasi milenial untuk mencoba memahami kegetiran satwa langka yang keberadaannya terus dibombardir pemburuan dan kebakaran hutan. Film Riki Rhino juga menjadi alternatif edukasi bagi anak, terkait pentingnya menjaga lingkungan dan kelestarian alam serta satwa, karena menggunakan bahasa Indonesia yang mudah diserap setiap anak.
“Setidaknya membutuhkan waktu 4,5 tahun untuk bisa membuat film Riki Rhino. Mulai dari riset, pembangunan aset, produksi hingga post produksi. Selain itu, pihaknya juga sangat memerhatikan para pengisi suara, sebab mereka akan menyuarakan pesan dalam film ini kepada masyarakat,” ungkap Produser Film Riki Rhino, Genesis Timotius.
“Salah satu pertimbangan pengisi suara bukan hanya icon yang mewakili anak muda masa kini, namun mereka yang punya nilai dan visi misi selaras dengan film Riki Rhino,” jelas Genesis.(bmg)