JAKARTA, SUDUTPANDANG.iD – Suku Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi (Nakertransgi) Jakarta Timur menggelar pelatihan mengemudi kategori SIM A sebagai upaya menekan angka pengangguran di wilayah DKI Jakarta, khususnya Jakarta Timur.
Pelatihan yang diikuti 100 peserta itu digelar di Kantor Wali Kota Jakarta Timur (Jaktim), Cakung, Kamis. Kegiatan itu digelar selama 12 hari, yakni dari 11 Mei-25 Mei 2023.
“Dengan pelatihan mengemudi SIM A dapat menambah kemampuan teman-teman yang mengikuti kegiatan, terutama mungkin yang belum mendapatkan pekerjaan,” kata Kepala Dinas Nakertransgi DKI Jakarta Hari Nugroho saat menghadiri kegiatan pelatihan itu.
Diharapkan setelah mengikuti pelatihan mengemudi dan mendapatkan SIM A, mereka bisa mendaftar atau mendapatkan pekerjaan.
Dalam pembukaan pelatihan yang juga dihadiri Asisten Perekonomian, Pembangunan dan Lingkungan Hidup Kota Administrasi Jakarta Timur Kusmanto dan Kepala Sudin
Nakertransgi Kota Administrasi Jakarta Timur Galuh Prasiwi, Hari menjelaskan, usai pelatihan para peserta bisa bekerja di beberapa bidang seperti taksi daring atau kendaraan umum lain.
“Kalau sudah mahir bisa melanjutkan pelatihan mengemudi bis dan daftar menjadi sopir TransJakarta atau yang lainnya,” katanya.
Dengan adanya pelatihan kerja itu diharapkan bisa mengurangi angka pengangguran dan mengurangi angka kemiskinan di Ibu Kota.
Selain menggelar pelatihan mengemudi SIM A, Disnakertransgi DKI Jakarta juga menggelar pelatihan lainnya, seperti tata boga, tata graha, salon, otomotif, perbaikan pendingin ruangan (AC) hingga pengelasan di dalam laut.
“Ini semua kita buka seluas-luasnya sehingga masyarakat bisa memanfaatkan sebaik-baiknya untuk mengubah kehidupan dan perekonomiannya menjadi lebih baik,” kata Hari.
Kepala Suku Dinas Nakertransgi Kota Administrasi Jakarta Timur Galuh Prasiwi menjelaskan, pelatihan SIM A angkatan pertama diikuti 100 peserta.
“Saya harap seluruh peserta fokus dan mengikuti kegiatan pelatihan dengan baik. Semoga setelah mengikuti pelatihan ini bisa lebih sejahtera dan yang belum bekerja langsung mendapatkan pekerjaan,” katanya.
Salah satu peserta, Suparmadi (45) mengaku senang mengikuti pelatihan mengemudi tersebut karena dengan kegiatan pelatihan akan memiliki rasa percaya diri lebih tinggi untuk mencari pekerjaan.
Warga Utan Kayu, Jakarta Timur, itu mengaku sangat senang dengan adanya pelatihan mengemudi. “Saya memang sedang mencari pekerjaan dan teman bilang ada yang ajak tapi harus punya SIM A dulu,” katanya.
Namun biayanya mahal, padahal dia mencari yang gratis. “Alhamdulillah Pak RW dan Pak RT di grup komunitas memberitahu ada pelatihan. Jadi saya langsung ikut pelatihan tersebut,” kata dia.
Dia berharap ke depan dilakukan terus kegiatan pelatihan seperti ini karena dapat membantu warga yang lain.(03/Ant)