Tambahan Dari Semen Grobogon, Indocement Bukukan Penjualan Semen-Klinker Lebih Tinggi

Indocement
Dirut Indocement, Christian Kartawijaya (dua dari kiri) didampingi Direktur Keuangan, Sunnira Ly (kiri), Direktur SDM, Marcos Oey (tiga dari kiri) dan Sekretaris Perusahaan, Dani Handajani (empat dari kiri) saat paparan publik perseroan di Jakarta, Selasa (25/3/2025). FOTO: HO-Corcomm Indocement

JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. membukukan volume penjualan (semen dan klinker) secara keseluruhan sebesar 20.496 ribu ton pada tahun 2024, lebih tinggi +1.150 ribu ton atau +5,9 persen dibandingkan tahun lalu terutama dari tambahan volume dari PT Semen Grobogan.

Dalam taklimat media yang diterima sudutpandang.id di Jakarta, Rabu (26/3/2025), Direktur Utama (Dirut) Indocement, Christian Kartawijaya melalui Sekretaris Perusahaan Indocement, Dani Handajani, menjelaskan bahwa hal ini menyebabkan pangsa pasar domestik secara keseluruhan, mengacu pada data Asosiasi Semen Indonesia (ASI), sebesar 29,7 persen dengan Jawa 37,8 persen dan luar Jawa 21,1 persen.

Ucapan Selamat Idul Fitri MAHASI

Selain itu, komposisi penjualan semen curah domestik meningkat dari 26,7 persen menjadi 31,7 persen pada tahun 2024 karena pasokan semen ke proyek Ibu Kota baru dan percepatan proyek infrastruktur di Jawa.

“Secara keseluruhan penjualan ekspor sebesar 317 ribu ton,” katanya.

Sementara itu pendapatan neto perseroan mencapai Rp18.548,7 miliar, naik +3,3 persen, sedangkan beban pokok pendapatan meningkat menjadi -Rp12.487,8 miliar, naik +3,2 persen seiring dengan peningkatan volume penjualan.

Hal ini menghasilkan marjin laba bruto sebesar 32,7 persen untuk tahun 2024.

BACA JUGA  Erick Thohir: BBM tidak Naik untuk Stabilitas Perekonomian

Beban usaha yang meningkat sebesar +2,7 persen menjadi -Rp3.725,1 miliar yang bersumber dari kenaikan volume penjualan dan biaya lainnya dari perluasan operasi di Grobogan, serta penurunan “beban operasi lain”, yakni neto sebesar -6,4 persen menjadi Rp57,6 miliar, sehingga margin laba usaha sebesar 12,9 persen dan EBITDA sebesar 21,2 persen pada tahun 2024.

EBITDA adalah penghasilan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi.

Untuk pendapatan keuangan, neto yang lebih rendah -188,4 persen menjadi -Rp74,9 miliar disebabkan oleh beban bunga dari utang PT Semen Grobogan.

Bagian atas Laba Neto Entitas Asosiasi, maka neto meningkat +363,5 persen menjadi Rp145,3 miliar berasal dari laba yang lebih tinggi dari entitas asosiasi.

Untuk Beban Pajak Penghasilan, neto turun menjadi -Rp455,1 miliar atau lebih rendah -2,0 persen. Terakhir, Laba Tahun Berjalan lebih tinggi +3,0 persen menjadi Rp2.007,9 miliar.

Neraca Keuangan Kuat

Ia menambahkan bahwa Indocement membukukan posisi kas bersih dengan Kas dan Setara Kas sebesar Rp4,5 triliun hingga 31 Desember 2024.

Disebutkannya bahwa permintaan semen yang lemah akan terus berlanjut hingga awal tahun 2025 karena musim hujan yang diikuti oleh bulan puasa (Ramadhan) 1446 Hijriah/2025 Masehi.

BACA JUGA  Kemendikbud Beri Penjelasan Soal E-Sport Masuk Kurikulum Nasional

“Namun, kami masih memperkirakan kemungkinan permintaan positif sebesar 1–2 persen pada tahun (2025) ini meskipun ada pengurangan anggaran infrastruktur,” kata Pak “CK”, sapaan akrab Christian Kartawijaya.

Pihaknya juga melihat proyek infrastruktur yang sedang berjalan masih akan diselesaikan, termasuk beberapa proyek baru dan yang sudah ada dari sektor komersial dan industri.

Disampaikannya lebih jauh bahwa program pemerintah seperti perpanjangan diskon PPN untuk kepemilikan rumah baru, program tiga juta rumah per tahun, dan renovasi sekolah seharusnya menjadi pendorong positif bagi permintaan semen.

“Selama masa yang penuh tantangan ini, kami lebih menekankan kebijakan pengendalian biaya, mengidentifikasi area-area yang biayanya dapat dikurangi tanpa mengorbankan kualitas dan layanan,” demikian Christian Kartawijaya.

Indocement adalah salah satu produsen semen terbesar di Indonesia yang memproduksi Semen Tiga Roda, Semen Rajawali, Mortar Tiga Roda, dan Semen Grobogan.

Saat ini Indocement dan entitas anaknya bergerak dalam beberapa bidang usaha yang meliputi pabrikasi dan penjualan semen (sebagai usaha inti) dan beton siap-pakai, serta tambang agregat dan trass, dengan jumlah karyawan sekitar 3.700 orang.

BACA JUGA  Kodim Klungkung Siapkan Personel untuk Pengamanan Arus Mudik

Indocement mengoperasikan 14 pabrik milik sendiri serta dua pabrik dan satu grinding mill dengan sistem sewa dengan total kapasitas produksi tahunan sebesar 33,5 juta ton semen.

Sepuluh pabrik berlokasi di Kompleks Pabrik Citeureup, Bogor, Jawa Barat; dua pabrik di Kompleks Pabrik Cirebon, Cirebon, Jawa Barat; dan satu pabrik di Kompleks Pabrik Tarjun, Kotabaru, Kalimantan Selatan; satu pabrik di Grobogan, Jawa Tengah; dua pabrik di Maros, Sulawesi Selatan, dan satu grinding mill di Banyuwangi, Jawa Timur.

Pada 2022, Indocement telah mengoperasikan Pabrik Maros setelah menandatangani Perjanjian Sewa Pakai Aset dengan PT Semen Bosowa Maros dan PT Bosowa Corporindo. Heidelberg Materials AG telah menjadi pemegang saham mayoritas Indocement sejak 2001. (Red/02)