Pontianak, Sudutpandang.id – Pelaksanakan protokol kesehatan tetap harus dilakukan dalam setiap kegiatan mengingat pandemi Covid-19 belum berakhir. Kemudian juga larangan mudik Lebaran harus dipatuhi dikarenakan angka penyebaran Covid-19 selalu meningkat di setiap libur panjang.
Demikian disampaikan Gubernur Kalbar, Sutarmidji, dalam tausiyah singkat pelaksanaan tarawih pertama di Masjid Raya Mujahidin, Pontianak, Senin (12/4) malam.
“Kita dianjurkan pakai masker. Jadi sampai hari ini, nanti sampai-sampai pemerintah tanggal 6-17 Mei nanti, tidak boleh ada pesawat yang terbang, kecuali tujuan tertentu. Tidak boleh ada kereta api yang berangkat, tidak boleh bus tarik penumpang. Tidak boleh. Jadi, 6 sampai dengan 17 Mei sama sekali tidak ada yang boleh beroperasi,” papar Sutarmidji.
Dikatakannya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalbar akan memperketat perbatasan Indonesia-Malaysia. Ia menyebut sampai dengan kemarin, sudah ada 6000 pekerja migran Indonesia yang kembali dari Sarawak Malaysia melalui Pos Lintas Batas Negara (PLBN). Dia menegaskan, pemerintah memperketat pengawasan pintu perbatasan.
“Jadi, kita ketatkan di perbatasan. Kita isolasi dulu di sana lima hari, baru boleh pulang. Nah, itu yang kita lakukan,” katanya
Lebih lanjut Sutarmidji menyampaikan, bahwa Nabi Muhammad SAW mengingatkan, apabila terjadi wabah di suatu daerah, maka larilah seperti melihat singa. Menghindari wabah penyakit di suatu daerah juga diajarkan oleh Islam.
“Rasulullah SAW mengingatkan seperti itu. Jadi Bapak/Ibu, kalau kita ketat bukan berarti kita menghambat masyarakat, tapi kita menjaga keselamatan masyarakat,” pesanya.(L4Y)