The Fed Diprediksi Turunkan Tingkat Obligasi Hingga 50 Persen

Dok.Fotografer

JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID –  The Fed akan menurunkan tingkat obligasi pemerintahnya hingga 50 persen. Semula direncanakan USD 10 miliar menjadi USD 5 miliar sampai bulan Juni 2022. Hal ini di sampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto.

Atas kebijakan tersebut sekuritas berbasis hipotek dikhawatirkan bisa memicu tingkat suku bunga. Peningkatan suku bunga ini akan mendorong arus modal asing dari negara berkembang.

“Peningkatan suku bunga (ini) nanti (berdampak menghasilkan) capital flight di negara berkembang termasuk Indonesia karena di sana tingkat bunganya lebih tinggi dari negara berkembang,” kata Airlangga dalam Webinar Prospek Ekonomi Makro dan Sektor Keuangan 2022, Jakarta, Senin (22/11/2021).

Menurutnya, hal ini perlu menjadi catatan penting bagi Indonesia, yang memiliki penyangga (buffer) sendiri yakni dari neraca perdagangan yang tumbuh positif selama 18 bulan terakhir. Selain itu devisa negara juga masih cukup untuk bisa menekan perdagangan.

BACA JUGA  Waduh, Zul Zivilia Rupanya Sempat Jadi Kurir Fredy Pratama

“Kita punya neraca dagang positif dan devisa yang tinggi dan bisa menekan perdagangan,” kata dia.

Selain itu, Indonesia juga harus memanfaatkan momentum kenaikan harga komoditas yang akan berlangsung selama 1,5 – 2 tahun ke depan. Di sisi lain, tetap harus menyiapkan infrastruktur mesin termasuk mempersiapkan sistem digitalisasi.

“Kita harus manfaatkan harga super komoditas yang tidak berlangsung lama, antara 1,5-2 tahun dan kita siapkan engine lain termasuk digitalisasi,” kata dia mengakhiri.(red)

 

 

Tinggalkan Balasan