KEDIRI, SUDUTPANDANG.ID –Puluhan tokoh dan Kyai Nahdlatul Ulama (NU) se-Kabupaten Kediri menggelar silaturahmi dan dukungan kepada Calon Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana (Mas Dhito) pada Pilkada Serentak 2024.
Dalam sambutannya, Mas Dhito mengatakan kedatangannya kali ini guna menjalin silaturahim serta menyampaikan beberapa program yang sudah terlaksana selama 3 tahun selama ia menjabat sebagai Bupati Kediri.
“Saya bersama Mba Dewi selama tiga tahun menjabat diamanahi masyarakat Kabupaten Kediri, mulai dari insentif guru Madrasah Diniyah dan guru-guru lainnya dengan total anggaran yang dikeluarkan sampai hari ini senilai Rp 40 miliar. Ada 8.700 guru sudah menerima manfaatnya, dan jika saya masih diberikan amanah, insyaallah target 15.000 guru akan kami capai,” kata Mas Dhito di hotel, Kota Kediri, Senin (30/9/2024).
Selain itu, Mas Dhito juga menjelaskan tentang capaian program lainnya seperti bantuan kepada pondok pesantren, masjid, mushola, dan tempat-tempat ibadah agama lainnya.
“Alhamdulillah selama 3 tahun itu ada masa 1 tahun mengalami pandemi Covid-19, anggaran sebesar Rp 104 miliar telah disalurkan dengan baik untuk perbaikan dan pembangunan sarana ibadah,” paparnya.
Tak hanya itu saja Mas Dhito juga menyampaikan rasa syukurnya atas dukungan dan doa dari para ulama, yang menurutnya bisa menjadi semangat dalam menjalani kampanye di Pilkada ini.
“Dukungan dari para alim ulama, massayikh, dan gus-gus menjadi vitamin dan jamu yang membuat saya semakin semangat menghadapi Pilkada, apalagi masa kampanye tinggal dua bulan lagi,” ungkapnya.
Ia juga menegaskan ada beberapa program-program yang sudah ada dan akan dilanjutkan jika diberi amanah menjadi Bupati untuk dua periode.
“Jadi dalam program itu ada yang namanya program Pesantren Preneur. Dan kita harus pastikan program berjalan dengan baik. Ada beberapa pondok yang sudah merasakan seperti pondok yang dekat rumah saya sendiri pondok Dolopo, lalu Pondok Pesantren Al Falah Ploso dan beberapa pondok lainnya,” bebernya.
Lebih lanjut Mas Dhito memaparkan perlunya pemikiran lebih lanjut agar pondok pesantren bisa menjadi lebih mandiri secara ekonomi.
“Misalkan di pondok Dolopo itu mulai dari pengelolaan sampah sampai ternak dan sebagainya, jadi macam-macam tergantung pondoknya biasanya berkenaan-ya apa, kita menyesuaikan,” tutup Mas Dhito.
Sementara itu, peserta ulama yang hadir, Agus HM Kanzul Fikri atau biasa disapa Gus Fikri mengatakan bahwa kehadiran para ulama-ulama NU adalah untuk mendukung program-program Mas Dhito terutama berkaitan dengan pesantren dan Madrasah Diniyah yang selama ini sudah dilaksanakan dengan baik.
“Tentunya dukungan akan terus berjalan sampai 27 November. Yang mendasari dukungan para Kyai kepada mas Dhito adalah untuk program-program dan janji politik Mas Dhito yang fokus kepada pesantren dan Madrasah Diniyah sudah dilaksanakan dengan baik. Karena hal itu, para ulama mendukung kembali melanjutkan program-program yang ada dan tentunya akan ditingkatkan kembali,” jelasnya.
Pada kesempatan ini, Gus Fikri juga memberi pesan terkait Pilkada agar bisa berjalan aman dan damai.
“Harapan kami untuk Pilkada nanti adalah Pilkada yang damai, yang bisa diikuti oleh seluruh masyarakat tanpa gesekan yang terlalu panas. Di sini, peran para ulama sangat penting untuk menjadi penyejuk di tengah perbedaan pendapat,” tutupnya. (CN/01)