JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID –Kontroversi mengenai penghargaan Global Cultural Impact Award yang diklaim oleh Syahrini berasal dari UNESCO akhirnya mendapat tanggapan resmi dari organisasi dunia tersebut. Melalui pernyataan yang dirilis oleh UNESCO Regional Office Jakarta, pihaknya menegaskan bahwa tidak terlibat dalam pemberian penghargaan kepada Syahrini dalam acara yang berlangsung di Cannes, Prancis, pada (14/5/2025) lalu.
Acara bertajuk “Listen to Her Parole” yang diadakan di Carlton Hotel Cannes itu menjadi sorotan publik setelah Syahrini hadir dan menerima penghargaan, yang oleh sebagian warganet disebut-sebut sebagai bentuk pengakuan dari UNESCO.
“UNESCO tidak terlibat dalam pemberian penghargaan pada acara di Cannes yang dimaksud. Meski acara tersebut mungkin melibatkan individu dengan gelar Artist for Peace dalam kapasitas pribadi,”
Lebih lanjut, UNESCO mengonfirmasi bahwa Guila Clara Kessous, seorang UNESCO Artist for Peace, memang hadir dalam acara tersebut. Namun keterlibatan Kessous bersifat pribadi dan tidak mewakili secara kelembagaan.
Penghargaan yang diterima Syahrini disebut kemungkinan berasal dari United Society Council, sebuah organisasi yang turut menyelenggarakan event Listen to Her Parole dan dikenal mendukung kegiatan berbasis seni dan pemberdayaan perempuan di kancah internasional.
Menanggapi pemberitaan tersebut, Syahrini tetap menyampaikan kebanggaannya melalui unggahan media sosial. Ia menekankan bahwa Cannes bukan hanya festival film, melainkan sebuah ajang perayaan seni, kecantikan, dan budaya global.
“Cannes lebih dari sekadar festival film, ini adalah selebrasi seni dan keindahan,” tulisnya pada caption Instagram, dikutip Selasa (27/5/2025).
Meskipun sempat menimbulkan kebingungan publik, Syahrini belum memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai asal-usul penghargaan yang ia terima. Pihak manajemen sang artis juga belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait klarifikasi dari UNESCO.(04)
