Untuk Muktamar Muhammadiyah, Stadion Manahan Solo Terus Dimatangkan

Stadion Manahan Solo, Jateng yang akan dipakai untuk untuk pembukaan Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-48, yang dijadwalkan berlangsung pada 18-20 November 2022. FOTO: https://pwmu.co

SOLO, SUDUTPANDANG, – Panitia pelaksana kini tengah mematangkan rencana penggunaan Stadion Manahan Surakarta, Jawa Tengah, untuk pembukaan Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-48, yang terjadwal akan berlangsung pada 18-20 November 2022.

Tim Asistensi Panitia Pusat Herman Dodik Isdarmadi melalui pernyataan pers yang diterima di Solo, Jumat (9/9/2022) mengatakan sejauh ini Pemerintah Kota Surakarta memberikan dukungan terkait pelaksanaan Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-48 tersebut.

Kemenkumham Bali

“Stadion Manahan Alhamdulillah progresnya sangat positif, Mas Gibran (Wali Kota Solo) juga merespon positif. Insya Allah untuk pembukaan sudah ‘on the track’ sejak ‘schedule loading’ hingga rencana pembukaan,” katanya.

Ia mengatakan untuk penggunaan Stadion Manahan akan memakai standar internasional dalam hal ini standar Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) mengingat stadion tersebut menjadi salah satu venue pergelaran sepak bola Piala Dunia U-23 tahun 2023.

BACA JUGA  Ribuan Umat ​​Islam Kota Jayapura Shalat Id di Halaman Parkir Universitas Cendrawasih

Menurut dia, ada beberapa aturan yang harus dipatuhi pada penggunaan tersebut, seperti terkait penggunaan rumput Stadion Manahan dan pemasangan panggung di dalam gedung.

“Misalnya terkait keberadaan rumput ini sepatu apa yang bisa dipakai oleh orang-orang dan jumlah orang yang ada di lapangan. Selain itu juga pemasangan panggung seperti apa ketentuannya. Ini harus dipatuhi agar tidak ada kerusakan-kerusakan,” katanya.

Ia mengatakan para peserta pembukaan Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-48 tersebut salah satunya harus memiliki undangan. Dengan demikian, yang tidak memperoleh undangan maka tidak bisa masuk ke stadion.

“Meski demikian, nanti kami akan menyediakan layar besar di luar stadion sehingga yang tidak bisa masuk bisa menyaksikan lewat layar tersebut,” katanya.

BACA JUGA  Abdul Mu'ti: Muktamar 48 Muhammadiyah Harus Jadi Muktamar "Bersih"

Sementara itu, tambahnya, para peserta harus mengikuti prosedur protokoler mengingat pembukaan akan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo.

Terkait hal itu, panitia pusat sudah mengirimkan surat kepada presiden untuk penjadwalan audiensi dan menyerahkan undangan kehadiran.

“Setelah audiensi dengan presiden oleh PP Muhammadiyah akan ditindaklanjuti oleh standar protokoler dan pengamanan baik dari setpres dan paspampres,” kata Herman Dodik Isdarmadi. (Red/ANT)

 

Tinggalkan Balasan