JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Badan Anti-Doping Dunia (WADA) menggelar rapat besar secara virtual bersama Lembaga Anti-Doping Indonesia (LADI) Kamis (21/10/2021). Wakil Ketua Umum LADI, Reza Maulana, mengatakan, rapat tersebut akan membahas terkait sanksi WADA yang berikan kepada Indonesia.
“Betul, kami sedang persiapan untuk rapat,” kata Reza Maulana jelang rapat bersama WADA.
Selain LADI, rapat tersebut mengundang sejumlah pihak. Mulai dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat, Komite Olimpiade Indonesia (KOI atau NOC Indonesia), dan Komite Paralimpiade Nasional (NPC).
Sanksi WADA terhadap LADI menjadi perhatian berbagai kalangan. Masyarakat, ahli olahraga, mantan atlet hingga politisi.
Hal tersebut terjadi karena sanksi dari WADA sudah dieksekusi dan membuat tim bulu tangkis Indonesia yang sukses merebut Piala Thomas dilarang mengibarkan bendera Merah Putih dalam upacara penghormatan pemenang di Ceres Arena, Aarhus, Denmark, Minggu (17/10/2021) lalu.
Kemenpora telah membentuk Satgas untuk mempercepat pencabutan sanksi WADA terhadap LADI yang diketuai oleh Ketua Umum KOI, Raja Sapta Oktohari, dan dibantu oleh Sekjen KOI. Kemudian, dua orang dari LADI dan induk cabang olahraga yang sering mengikuti kejuaraan internasional, serta satu orang dari pemerintah atau Kemenpora.
Sebelumnya, diberitakan bahwa Indonesia bersama Korea Utara dan Thailand dinyatakan tidak patuh oleh WADA sehingga dijatuhi sanksi dalam satu tahun ke depan.
Salah satu sanksinya adalah atlet dari tiga negara tersebut masih diizinkan turun di kejuaraan regional, kontinental, dan dunia, namun tidak bisa mengibarkan bendera nasional selain di Olimpiade.(red)